 |
| Bangunan joglo yang berdiri tepat di atas saluran irigasi Desa Pagar Jati. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Sebuah bangunan kayu mirip joglo berdiri tepat di atas saluran irigasi Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.
Rencananya, bangunan kayu tersebut selain dijadikan tempat berkumpulnya petani di daerah itu juga digunakan untuk menjaga keamanan pintu air irigasi dari aksi pencurian.
Namun sebagian petani di sana tidak setuju bangunan tersebut berada di atas saluran irigasi. Karena selain melanggar aturan juga menjadi salah satu penyebab saluran irigasi dipenuhi sampah.
 |
| Kotoran WC dibuang menggunakan pipa ke aliran anak sungai yang berada di belakang bangunan. |
Punbegitu, Kepala Desa Pasar Jati Erlianto mengakui pembangunan di atas saluran irigasi menyalahi aturan.
Selain bangunan joglo tersebut Posyandu Anggrek IV Desa Pagar Jati yang berjarak hanya beberapa meter dari joglo juga berdiri tepat di atas saluran irigasi.
Parahnya lagi, tanah kosong yang berada di antara saluran irigasi dengan anak sungai juga dibangunkan 2 unit WC. Kotoran dari WC tersebut dibuang melalui pipa pembuangan ke anak sungai yang berada di belakangnya.
 |
| Bangunan Posyandu Mawar IV Desa Pagar Jati juga dibangun di atas saluran irigasi. |
Sementara Kades Erlianto kaget begitu dikabari kotoran WC dibuang ke anak sungai.
"Septic tank ada kita buat di samping bangunan WC. Dan saya tidak tau jika ada pipa buangan dari WC diarahkan ke anak sungai,"jawabnya ketika dikonfirmasi via seluler.
Erlianto juga mengakui jika bangunan posyandu yang berdiri di atas saluran irigasi sudah ada sebelum dirinya menjabat kades.
"Kalau Posyandu itu sudah ada sebelum saya jadi kades,"terangnya seraya menambahkan jika bangunan tidak dibenarkan berdiri di atas saluran irigasi.
"Memang sih salah. Tapi joglo itu dibuat untuk kumpul petani. Sehingga bisa juga untuk menjaga pintu air dari aksi pencurian,"sebut Erlianto.(dra/mk)
.jpg)
