Langkat, Metrokampung.com
Sampai sekarang pandemi Covid-19 masih berlangsung. Karena itu, kita harus tetap waspada dan hati-hati serta patuh dengan kebijakan pemerintah, sebab biar bagaimanapun juga wajib hukumnya untuk mengikuti kebijakan pemerintah, termasuk soal protokol kesehatan dan vaksin. Penegasan itu disampaikan tokoh masyarakat yang juga pemerhati masalah-masalah sosial, hukum dan pembangunan, M. Mas'ud. MZ, SH, MH kepada para wartawan dalam acara Cakap-Cakap di Warung Kopi, Selasa malam (10/8).
" Ya, sebenarnya pakar kesehatan ini yang lebih pantas untuk didatangkan sebagai narasumber, kalau masalah hukum dan pendidikan baru pas untuk saya,. Tapi ya sudah, saya cobalah untuk memberikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yangvada sama saya, "ujarnya.
" Ya, sebenarnya pakar kesehatan ini yang lebih pantas untuk didatangkan sebagai narasumber, kalau masalah hukum dan pendidikan baru pas untuk saya,. Tapi ya sudah, saya cobalah untuk memberikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yangvada sama saya, "ujarnya.
Yang jelas, dia pun menegaskan pemerintah sudah berupaya keras untuk menyelamatkan kita semua. Karena itu, dia himbau kita semua untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksin. Nah, masalahnya sekarang banyak yang ragu dan tidak percaya dengan pemerintah, " ujarnya.
Ya, sebenarnya itu yang tidak boleh. Karena itu, mulai sekarang dia pun mengajak masyarakat untuk patuh.
Ya, sebenarnya itu yang tidak boleh. Karena itu, mulai sekarang dia pun mengajak masyarakat untuk patuh.
" Ya, tinggal melaksanakan saja, apa sih sulitnya, "ujarnya.
Lebih lanjut, praktisi hukum yang akrab dipanggil Dimas ini pun menambahkan saat ini Langkat masuk zona kuning, sehingga menerapkan PPKM level 2. Namun, bisa saja kembali masuk ke zona merah, sehingga terpaksa melaksanakan PPKM level 3 atau 4.
" Ya, bisa saja kita kembali ke zona merah. Karena itu, marilah kita disiplin dengan mematuhi semua himbauan dan kebijakan pemerintah. Percayalah, tidak ada rekayasa di sini, sebab pandemi covid ini global, bukan saja terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, "ujarnya. (BD/MK)
.jpg)
