Langkat, Metrokampung.com
Para pedagang kecewa, sebab sampai saat ini Pajak Stabat dibiarkan semrawut, jorok, kumuh dan tidak tertata. Retribusi ditarik, tapi mengapa pengelolaan dan penataannya buruk.
Hal itu jelas menunjukkan potret yang jelek dari Pemkab Langkat, sehingga memunculkan komentar yang negatif. Katanya kota Adipura, bahkan sudah 11 kali meraih penghargaan Piala Adipura, tapi pajaknya mengapa luar biasa kumuhnya.
Karena itu, masyarakat dan para pedagang berharap Pemkab Langkat 'sadar' dan mulai berpikir untuk merehab atau memindahkan pajak tersebut.
Nah, menanggapi hal itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Langkat, H. Sukhyar Muliamin menegaskan, sudah lama wacana itu diusulkan dan disampaikannya, tapi sampai sekarang belum juga ditanggapi.
" Ya, sampai sekarang ditanggapi pun gak, sebab banyak yang tidak setuju. Padahal jelas, tujuan saya adalah untuk membantu masyarakat dan para pedagang serta menjadikan Pajak Stabat menjadi pajak yang modren, rapi dan bersih," ujarnya saat dikonfirmasi Metrokampung.com, Kamis (16/9).
Kalau mau, tambahnya, pemerintah pasti bisa. Namun ya itu, belum ada niat pemerintah untuk merehab atau memindahkan pajak itu.
" Ya, baru-baru ini kondisi ini sudah saya laporkan kepada Bupati dan Bupati sudah meresponnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah adalah ketegasan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini agar masalah ini tidak terus berlarut-larut. Kasihan para pedagang. Mudah-mudahan adalah titik terangnya, "ujar Muliamin lagi. (BD/Sr/mk)
.jpg)
