Vaksinasi Kota Medan Lampui Target Nasional

Editor: metrokampung.com
Bobby Nasution sukses menjalankan vaksinasi dibalik banyaknya kesulitan yang  dialami.

Medan, Metrokampung.com              
Penanganan pandemi Covid-19 menjadi perhatian khusus Wali Kota Medan Bobby Nasution. Orang nomor satu di Pemko Medan itu berpedoman kepada 4 instruksi Presiden Joko Widodo dalam menangani Covid-19. Selain penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), juga mengoptimalisasi  tracing dan testing, penyediaan lokasi isolasi terpusat (isoter) serta akselerasi program vaksinasi.  Di samping itu diikuti dengan penguatan kinerja internal di jajaran Pemko Medan, serta terus membangun kolaborasi dengan seluruh stakeholder, terutama TNI-Polri dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona tersebut.

Berangkat dari  4 instruksi Presiden tersebut, Bobby Nasution berhasil  melakukan akselerasi vaksinasi secara maksimal guna mempercepat terbentuknya herd immunity.   

Berdasarkan data dari Kementerian Perekonomian RI, secara nasional, Kota Medan  menempati peringkat pertama karena telah melampaui standart vaksinasi nasional yakni sebesar 35 %. Saat ini, vaksinasi  yang telah dilakukan di Kota Medan mencapai angka 40 %. Artinya,  Bobby Nasution sukses menjalankan vaksinasi dibalik banyaknya kesulitan yang  dialami.

“Alhamdulillah, vaksinasi Kota Medan sudah mencapai 40 %. Angka ini telah melampaui standart vaksinasi nasional yakni sebesar 35 %. Vaksinasi ini akan terus kita akselerasi dan berjalan di 41 fasilitas kesehatan (faskes) dari 80 faskes yang ada. Nantinya, jika ketersediaan vaksin mencukupi, maka pelaksanaannya akan terus dimaksimalkan di seluruh faskes dengan bantuan TNI-Polri dan semua pihak,” kata Bobby Nasution belum lama ini.  

Di samping itu guna mempercepat  pelaksanaan vaksinasi di tengah masyarakat, termasuk hingga tingkat lingkungan, Bobby Nasution juga memutuskan untuk mengalihkan anggaran pengadaaan mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota  dengan pembelian dua unit ambulans. Selain untuk membawa masyarakat yang sakit, ambulans itu juga akan dioperasikan sebagai  mobil vaksinasi keliling. Kdua unit ambulan iotu teklah diserahkan kepada Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Helvetia. “Insya Allah  akan kita penuhi (ambulans) di semua kecamatan,” terangnya.

Selain vaksinasi, Bobby Nasution juga kini masif melakukan testing dan tracing dengan mengerahkan 160 petugas kesehatan dari 80 fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemko Medan  baik  puskesmas utama maupun puskesmas pembantu dibantu personel Bhabinkantibmas dari Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan serta petugas Babinsa dari Kodim 0201/Medan. Kemudian terus melakasanakan penerapan PPKM Level 4, serta menyediakan tiga tempat isoter di Kota Medan yakni Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi Medan, Kecamatan Medan Helvetia, ex Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan serta KM Bukit Raya di Pelabuhan Belawan.

Keberhasilan Bobby Nasution  dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi  sehingga membawa Kota Medan menjadi peringkat pertama tingkat nasional mendapat apresiasi dan atensi dari praktisi dan pemerhati kesehatan Kota Medan dr Umar Zein. Ia memuji langkah Bobby Nasution untuk mengejar target vaksinasi, terutama keputusannya menyediakan ambulans sebagai mobil vaksinasi keliling.  Hal itu sebagai bukti ketenukan dan komitmen Bobby Nasution untuk menekan Covid-19 di kota Medan.

“Program vaksinasi keliling yang dicanangkan Bobby Nasution tersebut dapat mempercepat dan langsung menyentuh ke masyarakat. Dengan cara itu, kita berharap dapat meningkatkan cakupan dan mampu mencapai angka persentase vaksinasi sebesar 70 %  guna mewujudkan herd immunity di Kota Medan,” harap dr Umar Zein ketika dihubungi, Rabu (15/9).

Namun, lanjut dr Umar Zein, jumlah vaksin juga harus terus ditambah ketersediaannya. Sebab, masyarakat saat ini mulai memahami pentingnya vaksinasi. Selain untuk menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19, juga kini menjadi salah satu persyaratan di area publik.  

"Di saat masyarakat sudah sudah mulai paham dan merasa butuh, justru vaksin sulit dan banyak tertunda untuk vaksin kedua. Maka, harus dipercepat ketersediannya,” tambahnya.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini