Manager BOS Afirmasi dan Kinerja Diknas Deli Serdang Sodorkan Map Berwarna Merah

Editor: metrokampung.com
Manager BOS, Yusnaldi (kiri) bersama Kadis Pendidikan Timur Tumanggor (kanan) di ruang kerja Yusnaldi bersama wartawan.

Lb Pakam, metrokampung.com

Manager Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Yusnaldi mengaku ngeri-ngeri sedap jika membaca pemberitaan mengenai dugaan penyelewengan dana BOS Afirmasi dan Kinerja yang diduga melibatkan dirinya.
 
Hal ini disampaikan Yusnaldi yang juga Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Deli Serdang kepada wartawan di ruang kerjanya usai Shalat Jumat (30/9/21).
 
"Karena udah masuk ke whatsApp saya, akhirya berita-berita itu saja baca. Waktu mau buka WA itu deg-deg-an saya. Karena ngeri-ngeri sedap saya kalau sudah baca berita abang,"bilang Yusnaldi, mantan Wakasek SMA Negeri Lubuk Pakam itu.
 
Yusnaldi mengaku dirinya tidak bersalah soal dugaan penyelewengan dana BOS Afirmasi dan Kinerja tahun 2020 silam itu sebagaimana yang diberitakan.
 
"Saya tidak bersalah. Semuanya sesuai prosedur. Barang yang dibeli bervariasi. Ada yang dibuat untuk kamar mandi, sumur bor dan kursi pimpinan. Tidak mutlak untuk pembelian buku, mobiler, laptop dan tablet,"jelasnya. 
 
Ditambahkan Yusnaldi lagi, kedepannya akan dicari solusi bagaimana barang-barang kebutuhan sekolah itu dibeli langsung oleh pihak sekolah dan tidak melibatkan dinas.
 
Penjelasan Yusnaldi sempat terhenti sebentar, karena Kadis Pendidikan Deli Serdang Timur Tumanggor mendadak masuk ke ruangan. Tapi Timur tidak lama di ruang kerja Yusnaldi.
 
Usai keduanya cakap-cakap membahas sesuatu, Timur Tumanggor kemudian keluar ruangan. Dari balik baju putih lengan panjang yang dimasukan ke dalam celananya, Tumanggor sepertinya menyimpan bungkusan. 
 
Setelah Timur keluar ruangan, Yusnaldi kembali duduk di depan samping kiri wartawan. Ia kemudian menyodorkan map berwarna merah. Di dalam map tersebut berisi amplop berwarna putih.
 
Sambil berbisik Yusnaldi menyebut nominal isi amplop putih tersebut.
 
"Sejuta itu. Terima lah. Nanti saya akan bicarakan dengan bagian terkait,"katanya sambil melirik map berwarna merah yang berada di atas meja kaca.
 
Diberitakan ada sebanyak 180 SD dan SMP Negeri dan swasta di Deli Serdang yang menerima dana BOS Afirmasi dan Kinerja tahun 2020.
 
Setiap sekolah mendapatkan Rp 60 juta. Dana sebanyak itu digunakan untuk pembelian buku dari salah satu penerbit sebesar Rp 15 juta. Namun buku yang dibagikan ke sekolah-sekolah dikabarkan buku yang tidak lolos di Kementerian Pendidikan.
 
Kemudian Rp 17 juta lagi digunakan untuk pembelian mobiler. Sayangnya mobiler yang diterima tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Lemari dan meja terbuat dari bahan triplek. Sejatinya meja dan lemari dengan harga satuan masing-masing Rp 5 juta sesuai RAB terbuat dari bahan besi.
 
Selanjutnya dana Rp 28 juta digunakan untuk membeli laptop dan tablet. Sehingga dana BOS Afirmasi dan Kinerja di Deli Serdang Tahun 2020  diduga tidak sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2020.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini