Wali Kota Kunjungi Keluarga Balita Penderita Hidrosefalus Yang Meninggal Dunia

Editor: metrokampung.com

Tanjungbalai-metrokampung.com
Wali Kota H.M Syahrial SH,MH didampingi para staf ahli, Kadis Kesehatan, Puskesmas dan Kepling setempat mengunjungi rumah keluarga Alm. Rizki Kaisar, Balita berusia 18 bulan penderita Hidrosefalus (cairan di kepala) sejak lahir di Jalan H.M Nur LK. IV Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai, Senin (19/11), yang meninggal dunia saat dirujuk di rumah sakit di Medan beberapa hari yang lalu.

Dalam kunjungannya, Wali Kota didampingi para Staf Ahli, Kadis Kesehatan Burhanuddin Harahap, Puskesmas Datuk Bandar, Kepling setempat dan diterima langsung oleh kedua orangtua Alm. Rizki Kaisar,  Andika (34) dan Samiah (33), menindak lanjuti kunjungan pemerintah setempat yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada keluarga pada saat dirawat Rumah Sakit Hadi Husada pada, Kamis (15/11) lalu.

H.M Syahrial dalam kesempatan itu menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Balita penderita Hidrosefalus itu. Wali Kota juga memberikan bantuan berupa penali kasih kepada orang tua Alm. Risky Kaisar.

"Secara pribadi sangat prihatin dengan kondisi Alm. Rizki dan berharap terus mendapat perawatan yang lebih lanjut dengan merujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Namun takdir berkata lain, Allah telah memanggilnya. Semoga bapak dan ibu yang telah ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan menerima situasi ini dan berdoa semoga ananda Rizki ditempat disisi-Nya," sebut Wali Kota.

Sementara itu, orangtua Alm. Rizky menyampaikan terimakasih atas kunjungan dan perhatian Pemko Tanjungbalai khususnya Wali Kota H.M Syahrial yang secara langsung datang berkunjung kerumahnya. "Semoga Allah membalas semua kebaikan bapak dan ibu yang hadir saat ini, " ucap Andika ayah Alm. Rizki.

Sebelumnya, sesuai keterangan ibunya Samiah mengatakan, Rizky sejak lahir telah menderita penyakit Hidrosefalus dan telah dibawa ke RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada 23 Mei 2017 lalu. Namun karena kurangnya peralatan medis sehingga terpaksa dirujuk ke RSU Adam Malik Medan.

" Walau dengan memakai BPJS namun di RSU Adam Malik selama 20 (dua puluh) hari cukup membuat kami puas, karena anak kami.Riski menampakkan perubahan atau mulai enakan, itu setelah cairan dikepala ada dikepala Riski dikeluarkan walau tidak semuanya ", ungkap orang tuanya.

Namun, setelah setengah bulan kembali dari rumah sakit, penyakit Alm. Riski kembali lagi dan tidak ada perubahan yang signifikan, sehingga sempat dirawat di RS Hadi Husada dan kemudian dirujuk kembali ke RSU Adam Malik Medan, sampai akhirnya meninggal dunia.(ynr/mk/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini