 |
| Penyambutan Sekretaris Kemanterian Pariwisata Sri Hartini, dengan Iringan Tradisional Tortor batak. |
Samosir, metrokampung.com
Sekretaris Direktorat (Sekdir) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini hadiri acara Gebyar Budaya Nusantara, Rabu (24/04/2019) di pelataran Museum Pusaka Batak, tepatnya di Gereja Katolik Inkulturatif Pangururan Samosir.
Turut disambut baik Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon, MM Para Asisten, serta Pimpinan OPD Kabupaten Samosir.
Acara yang berlangsung selama 4 hari (23 - 26/4/2019) itu mengangkat Thema "Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia". Gebyar Budaya Nusantara 2019, diwarnai dengan kegiatan Ragam Budaya dari 11 BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) seluruh Indonesia.
Pada sambutanya, Sri Hartini mengakui keindahan Pulau Samosir dengan Danau Tobanya sangat luar biasa, panorama alam yang sangat indah didukung dengan kesejukannya.
"Saya takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Samosir. Realita yang ada di Samosir luar biasa dan pantas dijuluki Negeri Indah Kepingan Surga", ungkapnya.
Dilanjutkannya, untuk tahun 2019 ini, Pemkab Samosir ikut bergabung pada event Pekan Kebudayaan dan Youth Camp yang akan dilaksanakan Kementerian Pendidikan, ajaknya.
Sri Hartini berharap, Keindahan alam di samosir harus dipadu dengan Nilai Budaya, seperti Ulos yang menjadi Ikon dan Ciri Khas harus tetap dilindungi dan terpelihara.
"Jangan sampai dirampas daerah lain maupun Bangsa lain. Termasuk Adat Istiadat dan Permainan Tradisional yang cukup banyak juga harus terjaga dan dilestarikan" tambahnya.
Ditempat yang sama, pada sambutannya Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon MM mengatakan, selain menjaga tergerumusnya Nilai Budaya oleh Budaya Asing, acara tersebut juga sangat penting untuk menjaga dan melestarikan Budaya yang ada di Indonesia. Karena dari Sabang sampai Merauke, masing - masing daerah memiliki Budaya.
"Mari tunjukkan jati diri Kita dengan kebudayaan yang Kita miliki", ungkap Rapidin.
Sebagai tuan rumah, Bupati juga mengucapkan terimakasihnya kepad 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia yang mendirikan Stand untuk memperagakan masing - masing budaya daerah.(horas/mk)
