Perempuan Desa Penakluk Pria Bermobil Berujung Aborsi (21), Ina Bawa Pria Teman Tidurnya ke Kampung Siluman

Editor: metrokampung.com

Setelah beberapa bulan menjadi teman tidur di kosnya, Ina pamit mau pulang kampung. Katanya di kampungnya akan ada pesta tahun. Ina pun minta uang untuk beli baju.
 
Ina pulkam bersama 2 temannya. Mereka naik bus. Sebelum pergi Ina berpesan agar pria teman tidurnya menyusulnya ke kampung. 
 
Titah Ina pun disanggupi. Usai mengantar Ina ke stasiun bus di Simpang Pos Padang Bulan menuju Kabanjahe, keesokan harinya, teman pria kumpul kebo Ina menyusul ke kampung.
 
Saat itu jalan menuju kampung Ina masih rusak parah belum mulus seperti sekarang ini. 
 
Usai menitipkan mobilnya di rumah temannya di Kabanjahe, pria kumpul kebo Ina melanjutkan perjalanan menggunakan mobil jenis jeep gardang dua bersama temannya.
 
Jalanan beraspal Kabanjahe - Cingkes - Saranpadang mereka libas. Mendekati kampung Ina laju mobil dengan knalpot racing mulai tidak selincah saat di jalan aspal.
 
Pelan tapi pasti, jalan bebatuan dengan lubang besar dan jurang dalam di kanan kiri jalan perlahan terlewati.
 
Akhirnya mereka sampai ke kampung Ina. Rumah warga di sana kebanyakan berbentuk panggung berdinding papan.
 
Ina sumringah melihat teman pria kumpul kebonya tiba di kampungnya. Bibir Ina yang dipoles gincu murahan makin terlihat maju ke depan - karena memang bentuk gigi Ina agak manyung alias giman.
 
Di dalam rumah Ina terlihat kosong. Tidak ada sofa atau lemari hias seperti kebanyakan rumah orang kota. Hanya hamparan tikar dan sebuah lemari.
 
Dapurnya juga parah. Dindingnya berwarna hitam pekat terlebih yang di dekat tungku api. Itu karena keluarga Ina masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
 
Hari mulai gelap panganan pun disiapkan di dalam rumah. 
 
"Acaranya udah siap, jadi tinggal ini aja," kata Ina malu-malu sembari menyodorkan arsik ikan mas yang telah digoreng.
 
Usai makan, mereka pun ancang mau tidur. Selimut dan bantal disiapkan siempunya rumah. Karena berada di daerah dataran tinggi, sehingga dinginnya terasa menusuk tulang. Sementara jambur di depan rumah Ina masih terdengar musik kibot Karo. Ina menonton dari teras rumah papan orang tuanya.
 
Keesokan paginya sebelum pulang, teman pria Ina sempat basa basi sebentar di rumah abang Ina yang juga terbuat dari papan. Letaknya berdekatan dengan rumah orang tua Ina.
 
Abang Ina ternyata kepala desa 2 periode. Kampung Ina berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang karena warga desanya tinggal di desa tetangga.
 
Setelah makan siang, mereka pamitan pulang. Ina dan temannya ikut pulang semobil dengan pria kumpul kebonya. Di dalam mobil Ina dan teman pria kumpul kebonya berpegangan tangan terus. Kepala Ina disandarkan di bahu teman prianya. 
 Sementara mobil disopiri teman pria Ina terus bergoyang karena menghindari jalan rusak. Di bangku baris dua dan hanya dua baris saja, Ina, teman pria dan teman cewek Ina duduk bertiga.
 
Kedua bukit kembar Ina terlihat goyang-goyang saat mobil melintasi jalan rusak. Terasa hangat saat menempel di tubuh teman prianya.
 
"Nafsu aku sayang,"kata Ina berbisik di kuping teman prianya sambil kedua tangan memegang kuat lengan kiri sang pria.  
  
Ina merupakan nama samaran - biar suaminya tidak terlalu malu dengan kelakuan istrinya sebelum dinikahi.
 
Ina merupakan perempuan perantau dari salah satu desa berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Dia menamatkan kuliahnya di salah satu kampus swasta di Medan. Di kampungnya, orang tua Ina tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan rumah dari Pemkab Deli Serdang.  (*/bersambung)
Share:
Komentar


Berita Terkini