Proyek Food Estate Di Humbahas Mangkrak Seperti Hambalang

Editor: metrokampung.com
Ketua DPRD, Ramses L. Gaol, SH bersama Ketua DPC PDIP Humbahas, Oloan. P. Nababan didamping fungsionaris lainnya saat memberikan keterangan Pers.

Humbahas, Metrokampung.com
Fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menggelar kunjungan lapangan. Hal itu dimaksudkan guna memantau secara langsung keberhasilan pelaksanaan program-program pemerintah yang dalam perencanaannya diharapkan mampu memberikan konvensasi kesejahteraan bagi masyarakat.  

Ketua DPC PDIP Kabupaten Humbahas, Oloan Paniaran Nababan, SH, MH kepada awak media Minggu, (15/1/2023) mengungkapkan bahwa aksi turun lapangan yang mereka lakukan merupakan tindak lanjut arahan Ketua Umum PDIP, Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri. Yang meminta agar seluruh kader segera turun ke Desa-desa bahkan dusun-dusun guna melihat kondisi nyata ditengah-tengah masyarakat. Dimana itu ditegaskan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke 50, Selasa pekan lalu, (10/1/2023) di Jakarta. 

Disampaikan nya lagi, dari beberapa titik lokasi yang menjadi agenda kunjungan mereka, Food estate menjadi objek awal survey lapangan. Dan berdasarkan hasil pantauan  langsung didapati program yang tadinya diharapkan menjadi salah satu pondasi ketahanan pangan Nasional justru terlihat memprihatinkan tanpa hasil apa-apa, dengan kata lain gagal dan terabaikan. 

"Kita hanya menindaklanjuti arahan ibu ketua umum, untuk turun ke akar rumput. Melihat apa yang dirasakan masyarakat. Serta seperti apa mamfaat program yang diluncurkan pemerintah kepada masyarakat. Dan Lokasi Food Estate mengawali kunjungan lapangan kita," katanya.


"Kita kemari karena, Food estate adalah salah satu proyek strategis nasional yang dibangga-banggakan pemerintah. Sementara info dari arus bawah menyebutkan bahwa program yang menelan anggaran fantastis itu gagal dan tidak memberikan bukti apa-apa dalam mendukung terciptanya lumbung pangan nasional," ujarnya. 

Menurut Mantan Anggota TNI itu, bahwa hasil survey lapangan yang mereka lakukan menjadi bahan evaluasi internal. Untuk selanjutnya diminta kepada kader yang dilegislatif melakukan penelusuran sebab musabab kegagalan food estate sekaligus sosok yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.  

Dikesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Humbahas, Ramses Lumban Gaol, SH juga menegaskan bahwa mangkrak nya proyek nasional tersebut menjadi perkerjaan rumah (PR) bagi dirinya dan rekan satu fraksi PDIP, dalam hal mencari tahu alasan yang mendasari kegagalan dimaksud. Mengingat anggaran atau Uang Negara yang digelontorkan sangat-sangat besar yakni mendekati 1 Triliun.  

Ironisnya, walau dalam keadaan gagal, aktifitas pekerjaan proyek di areal Food estate terus berjalan. Sementara jelas terlihat bahwa tidak ada lagi komoditi pertanian, baik bawang merah, Jagung dan Bawang putih yang bisa dipanen, oleh karena kegagalan. Parah nya lagi, Ramses mengaku bahwa pihak nya selaku DPRD tidak pernah dilibatkan bahkan di informasikan soal pelaksanaan proyek Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Humbahas. Sehingga dirinya beranggapan bahwa Proyek Food Estate terkesan Proyek tak bertuan atau proyek siluman. 

Dikemukakan bahwa pihak nya selaku Laskar PDIP akan mengusut permasalahan tersebut.  Dengan mendatangi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam progam food estate, untuk mendapatkan jawaban tentang siapa yang bertangung jawab atas mangkraknya program  tersebut. Sebab menurut hasil konsultasi yang dilakukan nya ke Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa program Food Estate telah diambil alih oleh Kemenko Marves, dan kemudian menerbitkan SK (Surat Keputusan) penanggung jawab terhadap Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, SE. 

"Hasil survey lapangan kita, bahwa program Food Estate Mangkrak dan gagal total. Dan ini harus kita telusuri apa penyebabnya, seperti yang diminta ketua umum. Turun ke bawah dan melihat apa yang terjadi," katanya.

"Kita harus mencari tahu penyebab kegagalan ini dan siapa sebenarnya yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini. Dan untuk mendapat jawaban itu, maka perlu pendalaman lebih lanjut dengan berkordinasi pada pihak terkait. Tidak tertutup kemungkinan, hasil pendalaman itu nantinya kita sampaikan ke pihak berwenang atau ke DPR RI yang membidangi. Dengan harapan berkenan hadir di Humbahas sekaligus mengambil langkah-langkah hukum,"tandasnya.

Lebih lanjut Ramses menaruh harapan kepada insan pers kiranya diberikan waktu dan kesempatan dalam mengungkap ke publik permasalahan yang terjadi dibalik kegagalan Proyek Lumbung Pangan Nasional di Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas. Ia meyakini bahwa informasi kegagalan food estate ini sama sekali belum diketahui presiden Jokowi. Bahkan dirinya juga memastikan bahwa bapak Presiden tidak menginginkan kegagalan itu terjadi. (FT/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini