JAKARTA, metrokampung.com
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Sabam Sinaga, mendesak pemerintah melakukan audit ekologi dan infrastruktur komprehensif pasca-bencana di Sumatra Utara. Desakan ini disampaikan menyusul data BNPB yang mencatat 604 korban meninggal dan sekitar 1,5 juta penduduk terdampak.
"Pertama-tama, perkenankan saya menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatra, khususnya di Sumatera Utara. Data dari BNPB yang menyebutkan 604 jiwa meninggal dan sekitar 1,5 juta penduduk terdampak adalah angka yang sangat memilukan dan harus menjadi perhatian serius kita semua," kata Sabam dalam keterangannya, Selasa (2/12).
Legislator dari Dapil II Sumatera Utara itu menyoroti kompleksitas kerusakan yang terjadi, termasuk kayu gelondongan dalam jumlah besar yang terbawa banjir, longsor masif, serta putusnya akses jalan dan jembatan antarkabupaten. Ia mempertanyakan faktor di luar curah hujan ekstrem.
“Jika hanya soal curah hujan, sejarah mencatat Sumatera Utara telah mengalami hujan dengan intensitas tinggi sebelumnya. Namun, kompleksitas dan skala kerusakan kali ini menunjukan adanya akumulasi masalah,” ujar dia.
Ketua Umum PERKUPI ini menegaskan pentingnya audit untuk menemukan akar masalah.
“Atas nama kemanusiaan dan tanggung jawab untuk melindungi rakyat di masa depan, saya mendesak dan akan memperjuangkan dilakukannya audit ekologis dan infrastruktur yang komprehensif dan independen atas penyebab bencana ini,” tegasnya.
Audit tersebut, menurutnya, bukan untuk mencari kambing hitam. Tujuannya adalah memperbaiki kebijakan agar tragedi serupa tidak terulang.
“Kami di Fraksi Demokrat akan mendorong hal ini menjadi agenda prioritas. Solidaritas saat tanggap darurat sangat penting, tetapi pencegahan melalui kebijakan yang cerdas dan berkelanjutan adalah bentuk tanggung jawab tertinggi kami kepada rakyat,” pungkas Sabam Sinaga. (sumber dari jpnn)
