![]() |
DIALIHFUNGSIKAN : Ratusan hektare Lahan pertanian tanaman padi yang dialihfungsikan menjadi tanaman kelapa sawit di Kualuh Leidong Kabupaten Labura. Foto dipetik, Sabtu (7/4). |
Kualuh Leidong-metrokampung.com
Ratusan hektare lahan pertanian tanaman padi
dialihkan menjadi tanaman kelapa sawit di Kualuh Leidong Kabupaten Labura. Hal
itu dikarenakan semakin menurunnya hasil panen tanaman padi setiap musimnya
disebabkan beberapa kendala yang dihadapi petani dan ditambah lagi tidak adanya
perhatian dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi kendala tersebut.
Amatan metrokampung.com, Sabtu (7/4), sebahagian
besar masyarakat di Desa Teluk Pulai Dalam, Desa Teluk Pulai Luar, Desa Sei
Apung Kecamatan Kualuh Leidong dan Kulauh Hilir Kabupaten Labura yang awalnya
bertani tanaman padi, saat ini telah mengalihkan lahan pertaniannya menjadi
tanaman kelapa sawit.
Saat ini juga, petani didaerah itu dengan berangsur
angsur mulai menanam bibit kelapa sawit di area pertanian meskipun masih tetap
menanam padi dilahan pertaniannya masing masing, sehingga tersisa tinggal sebahagian
kecil masyarakat yang mempertahankan untuk bertani tanaman padi.
Op. Aron Silaban (70) salah seorang tokoh
masyarakat setempat mengatakan bahwa petani beralih dari tanaman padi ke
tanaman kelapa sawit karena mengingat beberapa musim belakangan ini hasil
tanaman padi semakin lama semakin menurun. Hal itu terjadi menurutnya karena
tidak didukung oleh kondisi pengairan untuk mengolah ladangnya ditambah lagi
dari dampak serangan hama. Selain itu juga katanya, harga padi selama ini tidak
stabil terlebih disaat musim panen sehingga mengakibatkan petani mengalami
kerugian. Sedangkan untuk tanaman kelapa sawit katanya, bisa lebih meningkatkan
kesejahteraan masyarakat karena dianggap tidak beresiko tinggi.
"Bercocok tanam tanaman padi ini dianggap petani
tidak bisa dipertahankan saat ini. Pasalnya selama ini petani kewalahan untuk
mengelola sawah karena terkendala di pengairan. Ditambah lagi, harganya selalu
turun jika musim panen sehingga petani terus yang merugi. Padahal, selama
proses pengelolaan cukup banyak kendala dihadapi hingga ada petani yang gagal
panen. Jika dibandingkan dengan kelapa sawit sangat berbanding terbalik,"
sebutnya.
Dikatakannya, pengalihan pertanian itu jika semakin
lama berlangsung, itu bisa berdampak pada ketahanan Swasembada pangan di daerah
tersebut, sehingga diharapkannya kepada pemerintah setempat untuk dapat membuat
kebijakan agar lahan untuk pertanian tidak punah. "Saat ini dibutuhkan
kebijakan dari pemerintah. Bagaimana solusinya supaya areal pertanian sebagai Swasembada
pangan di Labura ini bisa bertahan," ucapnya mengingat selama ini daerah
Kualuh Leidong salah satu lumbung padi di Kabupaten Labura. (silaban/simon)