2 TSK Curanmor Babak Belur Dihakimi Massa di Cahaya Pardomuan

Editor: metrokampung.com
2 TSK Curanmor terpaksa harus menjalani perawatan di Puskesmas Lima Puluh setelah dihakimi massa.

BATUBARA – Metrokampung.com
Dua pria diduga hendak melakukan pencurian sepeda motor babak belur dihakimi massa, Selasa (6/11). Kedua tersangka curanmor masing-masing  SI (31) dan SR (28) warga Dusun IV,Desa Benteng Jaya, Kecamatan Sei Balai, dipergoki warga saat hendak melarikan  sepeda motor Honda Revo milik D br Pandiangan yang saat itu sedang diparkir diareal persawahan di Desa Cahaya Pardomuan, Kecamatan Lima Puluh  Kabupaten Batubara

Warga yang telah geram akibat seringnya kehilangan sepeda motor di Desa Cahaya Pardomuan melampiaskan kejengkelan mereka dengan memassakan kedua tersangka.

Namun peristiwa main hakim sendiri itu segera reda sesaat tibanya  pihak kepolisian dari Polsek Lima Puluh  Polres Batubara  di  tempat kejadian perkara (TKP). Personil Polsek Lima Pulih dengan sigap  menyelamatkan kedua pria tersebut dari amukan massa dan membawanya ke Pukesmas Lima Puluh untuk mendapatkan  perawatan medis.

Salah seorang saksi kejadian bermarga Ambarita, ditemui di Puskesmas Lima Puluh mengatakan, dirinya melihat kedua TSK sedang hilir mudik didesa mereka.

Dia memantau gerak gerik kedua pria tersebut dan ketika melihat satu diantaranya mendorong sepeda motor Honda Revo BK 5651 VAN yang sedang diparkir diareal persawahaan, ia pun spontan berteriak maling.

Mendengar  teriakan warga,  kedua pria yang diduga pelaku mencoba melarikan diri. Namun apesnya, teriakan Ambarita didengar warga sekitar yang langsung  berdatangan dan mengejar tersangka  hingga keduanya dihakimi.

Warga menduga tindakan kedua pria tersebut berkaitan dengan hilangnya beberapa unit sepeda motor disekitar lokasi itu beberapa waktu belakangan ini.

Tindakan yang dilakukan massa membuat kedua pria itu harus mendapat perawatan medis. Selanjutnya dibawa ke Polsek Lima Puluh untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kades Cahaya Pardomuan A. Ambarita kepada wartawan mengatakan aksi curanmor disekitar desanya yang marak akhir-akhir ini memang meresahkan masyarakat.

“Sudah beberapa kali warga kehilangan sepeda motor dan sudah dilaporkan ke pihak berwajib”, ujar Kades.

Dilain pihak kepada wartawan di Puskesmas Lima Puluh, SR membantah dirinya melakukan pencurian motor. “Gak ada aku curi kereta. Aku ke Simpang Marom mau jumpai Manulang, dia bandar togel. Tiba-tiba aku diteriaki maling, ku tengok warga ada yang bawa parang, terus aku lari. Disitu aku dipukuli”, ujar  SR lirih.

Diceritakannya, sebelum diteriaki maling, SR mengaku baru buang air besar di areal perkebunan kelapa sawit. Tetapi setelah dijelaskan, warga tidak terima malah langsung menghakimi kedua tersangka. (Ebson AP/mk/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini