Baru Dibangun, Proyek Cor Beton di Sei Paham Sudah Retak, Warga Protes, Kades: Bangunan Itu Harus Diperbaiki

Editor: metrokampung.com
DESAK : Warga setempat menggelar aksi dengan memegang karton bertuliskan desakan agar proyek cor beton di Dusun III Desa Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang Asahan senilai Rp. 900 Juta yang sudah retak meskipun baru selesai dibangun untuk diperbaiki. Senin (5/11).

Sei Kepayang-metrokampung.com
Baru beberapa hari selesai dibangun, proyek cor beton di Dusun III Desa Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan senilai Rp. 900 Juta saat ini sudah retak-retak. Warga setempat mendesak pihak terkait agar proyek itu dibongkar ulang dan diperbaiki. Desakan itu disampaikan puluhan warga saat menggelar aksi, Senin (5/11), dilokasi proyek dengan membawa karton bertuliskan desakab Pemkab Asahan untuk meninjau langsung proyek tersebut.

Menurut warga, proyek itu dikerjakan asal jadi sehingga hasilnya bangunan cor beton jalan tersebut saat ini sudah retak-retak meskipun baru selesai dibangun. Bahkan ban dalam sepeda motor tertanam dalam cor beton.

"Bagaimana ceritanya, proyek cor beton yang baru selesai dikerjakan sudah retak-retak. Ini akibat pihak kontraktor bekerja asal jadi sementara pengawasan instansi pemerintah terkait lemah bahkan jarang turun meninjau kelokasi proyek, " ucap Kamat Panjaitan (60) dan Daham (54) warga setempat sembari memegang spanduk meminta Pemkab Asahan untuk tidak mencairkan sisa anggaran proyek tersebut.


Fadly (45) warga lainnya sangat menyesalkan bangunan cor beton itu yang saat ini langsung retak meskipun baru beberapa hari selesai dikerjakan. Menurutnya, hal itu dikarenakan campuran pasir dan semen tidak sesuai standar konstruksi beton, serta alas tikar plastik sebagai dasar beton tidak dapat menampung seluruh cor beton sehingga air semen cepat mengering akibat resapan ke dasar tanah.

Selain itu, sambungnya, telah terjadi kelalaian kerja sehingga bangunan cor beton yang telah dikerjakan terdapat ban sepeda motor tertanam didalam bangunannya. "Didalam plank proyek juga tidak dicantumkan volume konstruksi pekerjaan sehingga masyarakat tidak mengetahui besaran volume dan ukuran sebenarnya, apa sesuai atau tidak dengan anggarannya. Namun sangat disayangkan hasilnya yang kita nilai asal jadi. Untuk itu kita sudah lakukan investigasi dan akan menindak lanjuti hal ini," ucapnya.

Warga berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Asahan agar turun meninjau kelokasi untuk melihat langsung kondisi pekerjaan oleh kontraktor proyek tersebut.

Kades Sei Paham Japilian saat dimintai tanggapannya sangat mendukung tuntutan warga tersebut. Untuk itu pihaknya meminta dengan tegas kepada instansi pemerintah agar turun kelokasi meninjau kembali hasil pekerjaan proyek tersebut sebelum dibayarkan anggarannya.

"Proyek itu baru selesai dikerjakan tapi sudah retak retak. Untuk itu saya meminta dinas terkait agar ditinjau hasil pekerjaan proyek itu. Dan kontraktornya juga harus memperbaiki, karena apapun ceritanya, yang menikmati pembangunan ini kedepannya warga Sei Paham. Jadi jangan sampai disia-siakan anggaran pemerintah oleh karena ulah pihak terkait, " tegas Japilian.

Amatan metrokampung.com dilapangan, proyek cor beton itu diperkirakan sepanjang 500 meter. Dibeberapa titik ditemui sudah ada yang retak-retak, bahkan didapati ban sepeda motor ikut tertanam didalam cor beton. Terlihat bekas tempelan diatas jalan yang retak-retak tersebut.

Sesuai papan plank tertera kegiatan proyek itu adalah peningkatan jalan dengan cor beton simpang Sei Mustafa Kecamatan Sei Kepayang dengan anggaran Rp. 965.668.000,- dari APBD Asahan TA 2018, pelaksana proyek CV. Zhafran Prtama dengan penanggung jawab Dinas PUPR Asahan. (laban/mk/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini