Dinas Ketapang Tobasa Latih Koptan Membuat Pupuk dan Pestisida Organik Cair

Editor: metrokampung.com
Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian bersama kadis pertanian tobasa Sahat Manullang menyaksikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair.

Tobasa, Metrokampung.com
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Toba Samosir Darwin Sianipar dibantu Balai Penyuluh Kecamatan / Penyuluh Pertanian Lapangan, melatih 14 Kelompok Tani (Koptan) dari 3 kecamatan untuk membuat Pupuk dan Pestisida Organik Cair. Tuan rumah pelatihan yakni Koptan Pelita, Desa Sionggang Tengah Kecamatan Lumban Julu, Kamis (22/08/2019).

Bupati Darwin Siagian sepulang dari Jakarta, Kepala Bappeda James Silaban, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sahat Manullang, Kepala Dinas Kominfo Lalo H Simanjuntak, Kabag Humas Pimpinan dan Protokoler Robinson Siagian hadir dalam pelatihan tersebut.

Kadis Ketapang, Darwin Sianipar menyampaikan, pelatihan dilaksanakan supaya beban petani dalam pengadaan pupuk dan pestisida berkurang karena sudah bisa membuat pupuk dan pestisida organik cair sendiri. Sebab bahan-bahan untuk pembuatan pupuk dan pestisida organik lanjut Sianipar mudah didapat sebab semuanya ada dilingkungan sekitar masyarakat.



Pupuk organik cair dimaksud terbuat dari urin dan kotoran kerbau/sapi, gula merah, tepung kedele dan air bersih.dan Kegunaan pupuk organik cair untuk menyuburkan tanaman dan memulihkan mikroba kualitas tanah yang sempat menurun akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan.

Sementara Pestisida Organik Cair dibuat dari bunga sipaet-paet, daun ungil, bunga tahi ayam, daun srei, daun mindi (hau recce), daun pepaya, daun kunyit, daun jambu, daun jeruk, tembakau, andaliman, urin sapi/kerbau, kotoran sapi dan air bersih. Kegunaannya membunuh ulat dan jamur tanaman.

“Itu kegunaan pupuk dan pestisida organik ini,” kata Sianipar sembari menerangkan cara pembuatannya dan mempraktekkannya langsung dibantu anggota Koptan Pelita dihadapan pengurus Koptan yang hadir, disaksikan Bupati Darwin Siagian.

Bupati tobasa Ir Darwin Siagian mengakui, pupuk organik sebenarnya bukan lagi hal baru bagi petani di daerah tabasa. Sebab sudah lama digunakan orangtua zaman dulu. Tapi karena pupuk kimia sudah muncul, pupuk organik ditinggalkan hingga sekarang. Padahal pupuk kimia, menurut Bupati Darwin memiliki dampak kurang baik terhadap tanah. “Buktinya cacing tanah dan lainnya sudah hampir tidak ada lagi ditemukan dipersawahan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan,” ujarnya.

Karenanya, Bupati Darwin Siagian menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kadis Ketahanan Pangan yang memberikan pelatihan cara membuat pupuk dan pestisida organik cair tersebut. Dengan pelatihan itu, selain dapat menambah wawasan, petani diharapkan sudah dapat membuat pupuk dan pestisida organik cair sendiri dengan biaya sangat murah serta mengaplikasikannya pada lahan pertanian masing-masing sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia berkurang, mikroba tanah lambat laun bisa pulih dan tanaman dapat subur.

Menurut Kadis Ketapang Darwin Sianipar, sebelumnya, pelatihan serupa sudah mereka lakukan kepada Pengurus/anggota Koptan Sepakat di Desa Lumban Pea Kecamatan Balige, Koptan Marsiurupan di Desa Siraja Gorat Kecamatan Laguboti, Koptan Saurdot di Desa Motung Kecamatan Ajibata dan kepada Koptan Tunas Baru, di Huta Pining Kecamatan Ajibata, tandasnya. (Tanda-mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini