Ketua DPRD Labuhanbatu Bungkam Terkait Kegiatan di Legislatif

Editor: metrokampung.com
Ketua DPRD Labuhanbatu Meika Riyanti Siregar.

Rantauprapat, Metrokampung.com
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Meika Arianti Siregar terkait sejumlah kegiatan yang ada di Legislatif.

Pasalnya, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp dan dihubungi berulangkali tidak menjawab, pada Kamis (12/12) dan Jumat (13/12) siang.

Sehingga hal ini menjadi tanda tanya besar, seorang publik figur yang menjabat sebagai Ketua DPRD Labuhanbatu, tidak mau memberikan keterangan terkait kegiatan di Lembaga yang dipimpinnya.

Salahseorang tokoh muda Labuhanbatu Marulin Hasbi Hasibuan, sangat menyangkan perilaku Ketua DPRD Labuhanbatu yang bungkam atas konfirmasi wartawan terkait kegiatan di lembaga legislatif, seperti Kunker ke luar kota, reses, tatib.

"Kenapa Ketua DPRD Labuhanbatu bungkam. Jadi, saya menduga ada yang ditutupi dalam kegiatan di legislatif tersebut. Atau, SDM nya yang tidak menguasai persoalan sehingga dia memilih bungkam," ujarnya, Jum'at (13/14) di Rantauprapat.

Hasbi menambahkan, prilaku bungkam seperti yang dilakukan Ketua DPRD Labuhanbatu itu, tidaklah mencontohkan sikap seorang publik figur.

"Apalagi diijaman keterbukaan informasi ini, seorang publik figur seperti ketua DPRD Labuhanbatu itu, tidaklah layak. Dia kan seorang wakil rakyat," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Rombongan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu akan melakukan Kunjungan kerja ke luar kota dengan menghabiskan anggaran Rp. 1 miliar lebih.

Kabid Persidangan DPRD Labuhanbatu yang juga PPTK Kunker Dorlando membenarkan jadwal kunker yang telah ditetapkan Banmus, akan berangkat ke luar kota pada tanggal 15 Desember 2019.

"Benar, tujuannya ditentukan oleh masing-masing komisi. Ada 2 wilayah tujuan, Bali dan Jakarta. Sebentar ya, lagi ada rapat Banmus ini," ujarnya, Kamis (12/12) saat dikonfirmasi melalui seluler.

Sementara, Bendahara keuangan DPRD Labuhanbatu Heri saat dikonfirmasi tentang anggaran kunjungan kerja anggota DPRD Labuhanbatu tersebut mengatakan mencapai Rp 1 miliar lebih.

"Kalau tidak salah anggarannya Rp. 1 miliar lebih. Kalau untuk biaya staf pendamping Rp. 9 juta per orang. Tapi tergantung tujuannya, ke Jakarta atau ke Bali," jelasnya.

Uniknya, Ketua DPRD Labuhanbatu Meika terkesan tertutup atas keberangkatan kunker ke luar Pulau Sumatera tersebut.

Pasalnya, saat di konfirmasi wartawan melalui pesan Whatsapp pribadinya, terkesan enggan memberikan tanggapan terkait kunker DPRD Labuhanbatu. Meskipun pesan telah terbaca.

Terpisah, tokoh muda Labuhanbatu Marulin Hasbi Hasibuan, menilai kunjungan kerja DPRD Labuhanbatu ke Bali hanya berwisata.

Menurutnya, Provinsi Bali adalah wilayah wisata dan Kabupaten Labuhanbatu sendiri adalah wilayah perkebunan.

"Kira-kira peraturan daerah apa yang mau mereka contoh. Seharusnya, kalau DPRD Labuhanbatu melakukan Kunker, pilihlah tujuannya ke kota yang maju dari segi perkebunannya," sebut Marulin. (AL/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini