Sialagan Cabuli 2 Ponakan Kakak Adik

Editor: metrokampung.com
Pelaku seksual dan 2 korban yang masih sedarah dengan pelaku. Kini kasusnya ditangani PPA Polres Simalungun.

Simalungun, metrokampung.com
Perbuatan paman satu ini tidak pantas ditiru. Pulaknya dia tega melakukan tindakan pencabulan terhadap dua kakak beradik yang merupakan anak dibawa umur sebut saja namanya Mawar( 8) dan Melati (7). Keduanya merupakan keponakan pelaku.

A Siallagan  (16) yang merupakan siswa SMA Swasta di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun yang seharusnya menjaga keponakannya itu malah tega mencabuli kedua keponakannya yang masih duduk di sekolah dasar kelas II dan kelas III.

A Siallagan (16) terpaksa harus berurusan dengan Kepolisian karana diduga melakukan pencabulan terhadap dua anak SD yang masih keluarganya sendiri, A Siallagan (16) akhirnya di periksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Simalungun, dan benar hari ini pelaku masih kita mintai keterangan.

Hal ini disampaikan Kanit PPA Polres Simalungun Pda Edy Lubis, Jumat (14/2/2020), sekaligus menyampaikan bahwa tersangka diantarkan kelurganya tadi malam (Kamis,red) berikut dua korban, dan kami juga akan segera melakukan penahanan atas nama tersangka A.P.M.S (16), yang menurut pengakuannya masih kelas II di salah satu SMA swasta di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, ujar Kanit.

Tersangka yang dijemput dari sekolah mengenakan celana pramuka, lalu dibawa kerumah orangtuanya di belakang terminal, setelah koordinasi panjang bersama pihak keluarga, pasalnya warga sekitar Terminal Parapat pun sudah berang dengan pelaku, yang sempat berkeliaran setelah minggu lalu kembali dari PPA Polres Simalungun.

karena pihak keluarga berkeinginan akan membina pelaku, akan tetapi tidak demikian dengan warga Terminal Parapat, yang takut akan kelainan Seks pelaku, dan demi keamanan dan kenyamanan anak-anak dikampung tersebut. Akhirnya Andra Siallagan sebagai pelaku dibawa kekmbali ke PPA Polres Simalungun dan diantarkan Brigadir Teddy Purba dari Polsek Parapat.

Peristiwa pencabulan ini terungkap setelah Kepala Sekolah SD, MS merasa curiga melihat perubahan sikap dan beberapa bekas luka di badan kedua korban, Selasa kemarin.

Pengakuan MS kapada awak media, rasa curiganya semakin kuat setelah beberapa luka nampak di wajah korban. Dengan penuh kehati-hatian dan pendekatan, kedua korban akhirnya menceritakan perlakuan pelaku kepada kakak beradik ini.

“Mereka cerita kalau luka itu akibat dibenturkan pelaku yang ternyata masih berpamilih atau uda kandung mereka. Tak sampai di situ, pelaku juga mencocolkan cabe rawit ke luka korban,” ujar Boru Sirait.

Namun hingga berita ini di turunkan keredaksi kedua korban masih kembali bersekolah di salah satu SD di Parapat. Karena tergolong masih anak-anak, dari pantauan awak media ini, terlihat riang dan tinggallah bagaimana penanganan kepada korban seks Bapa Udanya ini.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini