Karo, metrokampung.com
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan bahwa virus Covid-19 belum reda, kita masih berperang dan masih terus bertambah orang yang tertular Covid-19, hal ini diungkapkan saat menggelar video confernce terhadap 33 kab/kota Se-Sumut, Senin (6/4) pukul 10.00 Wib
Dalam pengantar video confernce Gubsu Edy Rahmayadi menekankan dalam penanganan isu wabah Covid-19, agar setiap kepala daerah kab/kota memberikan anjuran untuk diketahui masyarakat bahwa Covid-19 belum reda, bila keluar rumah gunakan masker, tetap jaga jarak (phsycal distancing), hindari kerumunan, Refocusing dan Relokasi Anggaran, ujarnya.
Edy menilai untuk pelaksanaan refocusing dan Relokasi anggaran di segerakan, mengingat dampak dari Covid-19 bukan saja menyentuh pada manusia dari sisi ekonomi setiap daerah sangat terdampak, untuk itu cepat lakukan langkah langkah kongkrit, imbuhnya.
Selain itu, Edy menyinggung bagi rumah sakit rujukan yang menangani kasus Covid-19 bilamana ada pasien terpapar, sesuai yang dihunjuk yaitu RSU Kabupaten Simalungun, Padang Sidempuan, Nias, Taput dan Kabupaten Karo, agar selalu bertanggung jawab, sebutnya.
Masih kata Edy, Isu lain, apabila terjadi sesuatu terhadap saudara saudara kita meninggal ditempat Rumah Sakit Rujukan tadi maka saya tegaskan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab berupa menyiapkan peti dan SOP (Standar Operasional Prosedur) medis lakukan pemakaman dengan baik, semua ini tanggung jawab pemrintah daerah, tempat pasien terpapar Covid-19, tegasnya.
Disisi lain, apabila rumah sakit rujukan yang ada tersebar di 5 kab/kota sesuai yang telah dihunjuk, bila tidak sanggup membiayai pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19, silahkan ajukan ke propinsi Sumut kita akan bantu, sebab mereka juga adalah rakyat kita, jelas Edy Rahmayadi.
Usai, Edy Rahmayadi menyampaikan penekanan dan penegasan kepada 33 kab/kota, selanjutnya diberikan kepada masing masing kepala daerah bergiliran melaporkan secara singkat yang dibutuhkan dan kendala yang dihadapi selama penanganan Covid-19, bahkan Edy meminta setiap daerah melaporkan berapa jumlah ODP, PDP, OTG dan SUSPECT, katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH turut didampingi Sekda Kabupaten Karo Drs Kamperas Terkelin Purba, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi, Kadis Kesehatan drg Irna Safrina, Kalak BPBD Ir Martin Sitepu, Kadis Kominfo Jonson Tarigan, Ka DPKPAD Andreasta Tarigan melaporkan bahwa kondisi Kabupaten Karo saat ini untuk : ODP (Orang Dalam Pantauan) 8 orang, Kemudian PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 0 (nihil), OTG (Orang Tanpa Gejala) yang di pantau dari perjalanan 2570 orang, sedangkan SUSPECT juga nihil, papar bupati.
Lebih lanjut dikatakan Terkelin, saat ini Kabupaten Karo sedang Recofusing ulang anggaran dana penanganan Covid-19 sebesar 30, 7 Miliar dan dibutuhkan 27, 5 M sedangkan dana TT (Tak Terduga) dari APBD Karo sudah disiapkan 2 Miliar, ucapnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini RSUD Kabanjahe belum efektif dalam penanganan Covid-19 karena faktor lokasi dan peralatan, ijin saran bapak gubernur, di daerah Lau Simomo sekitar setengah jam dari Kabanjahe, ada lahan milik propinsi ratusan haktare, sejak zaman Belanda sudah ada, bila berkenan bapak Gubsu, kiranya lokasi ini dapat ditinjau bersama, agar dapat difungsikan dalam penanganan Covid-19, ujar Bupati Karo, respon tersebut disambut langsung oleh Gubsu Edy Rahmayadi dan langsung memutuskan, hari Rabu (8/4) atau Kamis (9/4) saya akan datang ke Kabanjahe, ucapnya.(amr/mk)