Ketua DPRD Medan Minta PT KAI dan Dishub Bongkar Portal di Jalan Aloha

Editor: metrokampung.com

Ketua DPRD Medan Hasyim SE.


Medan, Metrokampung.com
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan Hasyim SE sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penutupan akses Jalan Aloha di Kelurahan Martubung dengan portal sehingga masyarakat tidak bisa menjalankan usahanya.

Untuk itu, Hasyim minta Pihak PT KAI kooperatif mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Medan.

Hal tersebut disampaikan Hasyim SE menyikapi tindakan pihak PT KAI melakukan penutupan/pemasangan portal permanen di persimpangan Rel Kereta Api Jalan Aloha Lingkungan 2 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan yang sudah berlangsung sekitar 6 bulan.

“Kita harapkan pihak PT KAI kooperatif dan berkolaborasi dengan Pemko Medan mendukung laju pertumbuhan ekonomi di Medan apalagi situasi pandemi Covid 19 saat ini. Rakyat sulit mencari nafkah karena terdampak Covid 19 saat ini, konon lagi kita yang menghambat akses berusaha,” ujar Hasyim dengan rasa prihatin, Senin (3/5/2021).

Seperti diketahui, akibat penutupan Jalan Aloha oleh pihak PT KAI sejumlah usaha tutup. Seperti usaha bengkel mobil harus berhent karena akses keluar masuk ke bengkel tidak bisa lagi. Begitu juga gedung pertemuan dan Vihara tempat ibadah sembahyang tidak dapat difungsikan.

Ditambahkan Hasyim SE yang juga Ketua PDI Perjuangan Kota Medan itu, pihak PT KAI dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan diharapkan dapat menindaklanjuti kesepakatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Medan Senin 5 April 2021 lalu. Dalam RDP itu, PT KAI dan Dishub Medan supaya membongkar Portal.

Pada saat RDP, adapun alasan pihak PT KAI melakukan pemasangan portal permanen karena diperlintasan kereta api sering terjadi kecelakaan. Padahal, karena penutupan Portal sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dengan akses warga total tidak bisa melakukan aktifitas. Seperti, usaha bengkel tutup, akses ke pekuburan Islam dan Vihara tidak ada lagi.

Selain itu juga, akses menuju gedung pertemuan tertutup sama halnya akses ke Vihara Panca Darma, Vihara Cheleng Tian serta Vihara Kaguankeng tidak dapat difungsikan.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini