Kutipan Masuk ke Tangkahan Jadi Pergunjingan

Editor: metrokampung.com

Langkat, Metrokampung.com
Kutipan masuk ke  Tangkahan jadi pergunjingan masyarakat di media sosial.  Ya, pasalnya, kutipan masuk ke objek wisata itu dinilai   terlalu mahal, sehingga  bikin geleng- geleng kepala.
     
Ya, karcis masuk ke lokasi objek wisata itu membuat masyarakat dan para pengunjung yang datang geleng- geleng kepala. Pasalnya, besarnya kutipan uang masuk ke lokasi ini terasa membebani kocek pengunjung. 
     
Bagaimana tidak, untuk empat orang pengunjung (wisatawan lokal-red) harus merogoh kocek hingga Rp. 70 ribu.  Namun, besarnya kutipan uang masuk itu sayangnya tidak diimbangi dengan fasilitas atau sarana yang didapat. Misalnya, untuk bisa sampai ke lokasi wisata yang dikenal dengan gajahnya itu, pengunjung harus melalui jalan yang berbatu, berlubang dan berdebu.
     
Selain itu, tak sedikit pengunjung yang tersesat karena minimnya penunjuk arah  yang dipajang di persimpangan jalan. Kalaupun ada tanda arah jalan yang dipasang, kondisinya tidaklah sebanding dengan nama Tangkahan yang sudah kesohor sampai ke mancanegara tersebut.
     
Waduh, jadi “apa kerja“ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat ? Padahal, dari pantauan media, sampai sepekan pasca libur Idul fitri 1443 H diperkirakan ada sepuluhan ribu pengunjung yang berwisata ke Tangkahan dengan ribuan kendaraan baik roda dua dan empat.
     
Nah, untuk bisa masuk ke sana, para  pengunjung lebih dulu harus membayar karcis, diantaranya tiket parkir kendaraan roda empat Rp. 10 ribu rupiah.       
     
Untuk urusan parkir, ini dikelola pihak LPT ( Lembaga Pengelola Tangkahan-red) bukan Dinas Perhubungan Langkat. Selanjutnya pengunjung juga harus membayar uang pengamanan pengunjung sebesar Rp. 9.000,  ditambah uang jasa raharja Rp.1.000.
     
Tak hanya itu, para pengunjung pun dikenakan lagi bayaran sebesar Rp. 5.000. Pungutan ini mengatas namakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat.
     
Namun, dari pengamatan wartawan di Pos pengutipan restribusi, tak terlihat petugas dari Dinas Pariwisata berseragam. Yang tampak hanya beberapa orang pria dengan tangan ditato dan bercelana pendek mendatangi setiap pengunjung yang masuk.
     
Beberapa orang pengunjung asal Kota Medan kepada wartawan mengaku kaget dengan besarnya kutipan masuk ke tempat wisata ini.
      
"Sempat kaget juga sih, bang, kami empat orang masuk bayar Rp. 70 ribu, lain lagi uang parkir kendaraan bang. Pokoknya terasa jugalah bang,” ujarnya seraya menunjukkan banyaknya karcis yang diterima.  (Sr/ BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini