Aktivis Muda Sumatera Utara Desak PT. Inalum (Persero) dan BRIN-BPPT Pertanggung jawabkan Anggaran Konservasi Penghijauan DTA, Normalisasi dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)

Editor: metrokampung.com
ilustrasi

Toba, metrokampung.com  
James Trafo Sitorus, ST kembali mengungkapkan, agar PT. Inalum (Persero) pertanggung-jawabkan anggaran konservasi penghijauan Daerah Tangkapan Air Danau Toba dan Teknologi Modifikasi Cuaca kepada publik. Aktivis Jebolan Teknik Elektro Ilmu Listrik Tegangan Tinggi itu mengklaim jika perlakuan kotor elit BUMN tengah terdeteksi. Pihaknya berikrar tidak lama lagi akan turun ke-jalan.  

"Undang-undang yang menyatakan bukan mulut saya, "kata James Sitorus, ST di kawasan Pasifik Pariwisata dihadapan sejumlah wartawan Senin petang (28/11/2022) pada diskusi yang bertajuk 'Mengawal Sumber Energi Hidro Danau Toba'. 

"Teknologi Modifikasi Cuaca PT. Inalum mungkin saja ada manfaatnya bagi Kawasan Danau Toba (KDT) jika dilakukan secara fair, tepat manfaat di-dayagunakan bersama masyarakat sekawasan Danau Toba dan sosialisasi dengan transparan serta meminimalisir persentase error dalam kajian-kajiannya.

Kendati demikian, TMC tidak menjadi solusi utama dalam menyelesaikan masalah penurunan air Danau Toba. TMC bisa saja menjadi alternatif solusi dalam keadaan tertentu. Solusi utamanya adalah bagaimana kita merestorasi hutan dan menjaga sumber mata air di KDT agar kekeringan tidak melanda zona potensi cadangan energi hidro dalam tanah di sekitar PLTA Inalum dan hutan menjadi reservoar (penyimpan air) raksasa di KDT selain Danau Toba.

Merestorasi hutan pada ketinggian sekira 1.100 meter dpl supaya menjadi daerah tangkapan air hujan nan lestari dan mampu sebagai zona infiltrasi kedalam tanah pada skala besar-besaran. "Untuk menaikkan Elevasi Danau Toba mencapai titik normal hingga maksimum bukanlah sebatas melakukan rekayasa cuaca supaya linier terhadap target produksi Power Plant dan Smelter Plant PT. Inalum (Persero)," ujar James Trafo Sitorus, ST.

Secara alami uap air Danau Toba mampu menstimulan selimut awan total terkonsentrasi hingga 90 sampai 100 %. Semenjak surut Danau Toba terjadi secara ektrem pada tahun 1999, Elevasi berada di 902 mdpl hingga minimum diluar batas toleransi.  Dua puluh tiga (23) tahun pasca kejadian tersebut Sungai Toba Asahan terpantau pada rerata 903,4 mdpl, fluktuasi Elevasi Danau Toba terkadang surplus energi hidro atau mendekati/melebihi Elevasi 904 mdpl.

Untuk menghindari kontroversi Kedepan ada baiknya PT. Inalum (Persero) beserta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun para pegiat lingkungan dari daratan Danau Toba dapat duduk bersama membahas TMC/rekayasa cuaca dalam suatu pertemuan dilain hari. Masih ada hal-hal lain yang mungkin kita tidak terpikirkan sebelumnya, misalnya saat TMC sejauh mana endapan NaCl dan bahan-bahan kimia berbahaya di tanah serta berpengaruh terhadap ekosistem Keanekaragaman Hayati. Hal-hal seperti itu perlu kita kaji atau teliti lebih mendalam agar kita dapat mengurangi kerugian yang terdampak secara sosial, kesehatan, ekonomi, kerusakan alam dan ancamam cuaca buruk.

Semenjak  pertengahan bulan Oktober hingga pertengahan November 2022 ketika dilaksanakan TMC PT. Inalum joint BRIN Periode ketiga banyak anak-anak, orang dewasa serta lansia korban demam, terganggu kesehatan akibat mengalami cuaca buruk, atas kejadian itu pihaknya melakukan investigasi di Klinik, Puskesmas maupun di-RSUD dan menyimpulkan telah terjadi lonjakan layanan rawat pada fasilitas-fasilitas kesehatan akibat siklus perubahan cuaca yang disinyalir karena hujan buatan PT. Inalum joint BRIN-BPPT.

Kiranya para stakeholder mencoba mencari titik solusi terbaik dalam melihat sebab akibat dari suatu persoalan karena TMC dalam hal menaikkan Elevasi Danau Toba sebagai Kolam Tando bendungan raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Air berkapasitas 603 Mega Watt tidaklah merupakan kebutuhan yang tepat guna dari berbagai aktivitas masyarakat se-Kawasan Danau Toba.

Selain pengamatan Elevasi bendungan raksasa  dengan Teknologi Master Control Room (MCR) dari Stasiun monitor di Paritohan Inalum sebagai data titik maksimum dan minimum, pemantauan ketinggian muka air waduk pengatur di Desa Siruar (reservoir regulating) dapat dilakukan secara manual. Pada tahun 2021 Elevasi Danau Toba rerata 903,4 mdpl dan PLTA PT. Inalum menghasilkan energi listrik  4,04 juta Mega Watt hour (MWh), dengan capain ini pabrik peleburan aluminium dapat hampir menghasilkan target kapasitas produksi terpasang 225.000 Ton/tahun melalui effective operasional 458 unit furnace dari 510 unit tungku peleburan di pabrik reduksi (reduction plant) atau 90 % dari desain konstruksi proses elektrolisa.

Siklus secara alami yang mempengaruhi Elevasi rata-tata 903 mdpl dapat bertahan sepanjang tahun 2022 karena Effective inflow Sub DAS yang bermuara ke Danau Toba boleh dikatakan hampir equal (setara) terhadap effective outflow yang keluar melalui 'penstock' (pipa pesat) bila desain konstruksi pabrik reduksi sebanyak 510 unit tungku (proses elektrolisa) bekerja rerata 80 % atau 408 tungku peleburan.

Teori ini tidak akan bertolak belakang karena air Danau Toba konstan mendapatkan sumber energi hidro dari hampir tujuh puluh (70) Sub DAS yang bersifat parenial atau anak sungai yang berair sepanjang tahun. Effective inflow ini bisa melonjak sampai 250 persen (%) dari normal 153 meter kubik/detik karena adanya sebanyak 130 lebih Sub DAS tipe Intermittent, yaitu anak sungai yang hanya berair pada musim hujan dan bermuara ke Danau Toba," urainya.(e/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini