Simalungun, Metrokampung.com
Truk overtonase yang melintas di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Parapat menuju beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba kerap menganggu kelancaran arus lalulintas (lalin) hingga dikeluhkan pengguna jalan.
"Truk bermutan over kapasitas yang melebihi bodi kendaraan dan truk over tonase kerap menganggu kenyamanan pengguna jalan di Jalinsum Parapat, selain terguling menimpa pngguna jalan lainnya, juga karena laju kendaraan sangat lambat," ujar pengguna Jalinsum Parapat Marga Siallagan da Sidabutar di Parapat, Kumat (2/6/2023).
Dikatakannya, berbagai jenis truk besar dan berbody panjang bebas melintas di sepanjang Jalinsum Parapat, baik menuju Pemantangsiantar dan sebaliknya hingga dikeluhkan para pengguna jalan karena menganggu kelancaran arus lalulintas.
"Arus lalulintas ke Parapat-Pematangsiajtar kerap terganggu akibat berbagai jenis angkutan barang, baik roda enam hingga roda delapan belas banyak bermuatan over tonase dan sulit dilewati kendaraan mini bus," jelas Siallagan.
Selain itu, kata siallagan, akibat truk obesita yang jalannya sangat lambat, juga berdampak pada waktu jarak tempuh dari Parapat-Pematangsiantar hingga melebihi satu setengah jam yang sepantasnya dibawah satu jam.
"Truk-truk over tonase itu juga tak jarang rusak dan diperbaiki tepat di bibir badan jalan hingga berhari-hari sehingga sangat menganggu kelancaran arus lalin di Jalinsum Parapat," tambah Sidabutar.
Dirinya berharap pemerintah menertibkan angkutan barang obesitas yang melintas di Jalinsun Parapat karena salah satu jalan utama yang kerap dilalui wistawan lokal dan mancanegara menuju KSPN Danau Toba.(ss/mk)
Truk overtonase yang melintas di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Parapat menuju beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba kerap menganggu kelancaran arus lalulintas (lalin) hingga dikeluhkan pengguna jalan.
"Truk bermutan over kapasitas yang melebihi bodi kendaraan dan truk over tonase kerap menganggu kenyamanan pengguna jalan di Jalinsum Parapat, selain terguling menimpa pngguna jalan lainnya, juga karena laju kendaraan sangat lambat," ujar pengguna Jalinsum Parapat Marga Siallagan da Sidabutar di Parapat, Kumat (2/6/2023).
Dikatakannya, berbagai jenis truk besar dan berbody panjang bebas melintas di sepanjang Jalinsum Parapat, baik menuju Pemantangsiantar dan sebaliknya hingga dikeluhkan para pengguna jalan karena menganggu kelancaran arus lalulintas.
"Arus lalulintas ke Parapat-Pematangsiajtar kerap terganggu akibat berbagai jenis angkutan barang, baik roda enam hingga roda delapan belas banyak bermuatan over tonase dan sulit dilewati kendaraan mini bus," jelas Siallagan.
Selain itu, kata siallagan, akibat truk obesita yang jalannya sangat lambat, juga berdampak pada waktu jarak tempuh dari Parapat-Pematangsiantar hingga melebihi satu setengah jam yang sepantasnya dibawah satu jam.
"Truk-truk over tonase itu juga tak jarang rusak dan diperbaiki tepat di bibir badan jalan hingga berhari-hari sehingga sangat menganggu kelancaran arus lalin di Jalinsum Parapat," tambah Sidabutar.
Dirinya berharap pemerintah menertibkan angkutan barang obesitas yang melintas di Jalinsun Parapat karena salah satu jalan utama yang kerap dilalui wistawan lokal dan mancanegara menuju KSPN Danau Toba.(ss/mk)
