![]() |
SMP Negeri I Lubuk Pakam. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Soal dugaan pungutan liar (pungli) kegiatan 17 Agustus di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam menuai sorotan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupten Deli Serdang pun bingung.
Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Swandi Napitupulu menolak mengomentari dugaan pungli Rp 40 ribu per orang siswa untuk perayaan HUT RI ke 78 atau 17 Agustus-an di SMP Negeri I Lubuk Pakam.
"Silahkan hubungi sekretaris dinas. Karena beliau telah dilegasikan oleh kabid untuk itu,"bilang Swandi Napitupulu ketika dikonfirmasi via seluler, Rabu (30/8/23).
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Yusnaldi mengaku sedang di Jakarta dari Surabaya menuju Kualanamu.
"Sampai di Pakam saja nanti saya jelaskan ya bang. Sekarang saya di Jakarta dari Surabaya mau menuju Kualanamu,"jawabnya.
Diberitakan sebelumnya, momentum kemerdekaan harusnya dinikmati secara gratis oleh semua elemen bangsa. Namun, orang tua murid SMP Negeri I Lubuk Pakam mengeluh karena anak mereka diduga dikenai pungutan Rp 40 ribu per orang untuk perayaan HUT RI ke 78 atau 17 Agustus-an baru lalu.
Dugaan pungli yang dialami murid kelas VIII atau kelas II SMP tersebut terungkap setelah sejumlah orang tua murid menolak pada Selasa (15/8/23) silam.
Murid yang duduk di Kelas VIII E dikutip Rp 40 ribu setiap orang untuk biaya pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke 78. Dan nantinya uang tersebut diduga disetor kepada bendahara paguyuban yang telah dibentuk di setiap kelas.
Selain itu, di kelas tertentu murid juga diduga dipungut Rp 5 ribu setiap minggunya untuk uang kas. Kabarnya uangnya digunakan untuk membeli dispenser, penghapus papan tulis, spidol dan sapu untuk kelas.
Meski berat hati, namun para orang tua mengaku terpaksa membayarnya juga. Sebab mereka khawatir anaknya mendapat tekanan dari paguyuban kelas ataupun oknum guru karena menolak memberikan kutipan.
“Setelah tamat dari SMPN 1 Lubuk Pakam, uang kas itu habis begitu saja. Dan kepada murid baru diperlakukan seperti itu kembali,” sebut salah seorang orang tua murid warga Lubuk Pakam yang minta namanya dirahasiakan.
Selain 2 jenis kutipan tadi, siswa kelas VIII juga dikutip uang sebesar Rp 250 ribu untuk biaya kegiatan piknik ke Kecamatan Biru Biru, Kabupaten Deli Serdang.
Kepala SMPN 1 Lubuk Pakam Elfian Lubis ketika dikonfirmasi menjelaskan jika kutipan itu berdasarkan kesepakatan orang tua yang tergabung di dalam paguyuban.(dra/mk)