 |
| SMP Negeri I Lubuk Pakam. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Orang tua murid SMP Negeri I Lubuk Pakam mengeluh. Pasalnya, anak mereka yang bersekolah di tempat itu dikenai pungutan Rp 40 ribu perorang untuk perayaan HUT RI ke 78.
Disebutkan para orang tua murid, Selasa (15/8/23) dugaan pungli tersebut dialami murid kelas VIII atau kelas II.
Murid-murid di Kelas VIII E setiap orangnya dikenai kutipan Rp 40 ribu untuk pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke 78. Caranya, dibentuklah paguyuban di setiap kelas. Dan uang Rp 40 ribu itu kemudian disetor kepada bendahara paguyuban.
Padahal, setiap minggu di kelas tertentu murid-murid juga dikenai pungutan Rp 5 ribu setiap orang untuk uang kas.
Uang tersebut kabarnya digunakan untuk membeli dispenser, penghapus papan tulis, spidol dan sapu untuk kelas.
Meski berat hati, namun para orang tua mengaku terpaksa membayarnya juga. Sebab mereka khawatir anaknya mendapat tekanan dari paguyuban kelas ataupun oknum guru karena menolak memberikan kutipan.
"Setelah tamat dari SMPN 1 Lubuk Pakam, uang kas itu habis begitu saja. Dan kepada murid baru diperlakukan seperti itu kembali," sebut salah seorang orang tua murid warga Lubuk Pakam yang minta namanya dirahasiakan.
Selain kutipan Rp 40 ribu dan Rp 5 ribu masih ada lagi kutipan lainnya. Bagi siswa kelas VIII dibebankan membayar Rp 250 ribu sebagai biaya piknik ke Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang.
Direncanakan, kegiatan piknik itu akan dilaksanakan 21 Agustus 2023 mendatang. Sama seperti dugaan "pungli" HUT RI ke 78 biaya piknik juga dikutip oleh pengurus paguyuban.
Kepala SMPN 1 Lubuk Pakam Elfian Lubis ketika dikonfirmasi menjelaskan jika kutipan itu berdasarkan kesepakatan orang tua yang tergabung di dalam paguyuban.
"Saya juga tidak tau dimana salahnya. Tidak semua kelas dikenai biaya Rp 5 ribu per orang. Ada juga kelas lain yang tidak seperti itu. Semua tergantung kebutuhan dan kesepakatan,"jelas Kasek Elfian Lubis saat dihubungi via seluler, Selasa (15/8/23).(dra/mk)
