 |
| ratusan masyarakat desa habeaan hadir di musyarawarah desa dan menyatakan dukungan kepada Kepala Desa Nelson Sinambela. |
Belum lama ini, gejolak sosial politik di Desa Habeaan, Kecamatan Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi pusat perhatian publik, bahkan warga net yang berada di penjuru Indonesia hingga manca negara dengan nota bene putra rantau turut mengikuti perkembangan terkini gejolak sosial yang terjadi di Desa kelahiran mereka. Dinamika sosial tersebut melonjak karena dipicu sebuah issu dugaan penyelewengan sistem pengelolaan Dana Desa yang di hembuskan oleh sekelompok orang, yang kemudian diarahkan kepada sebuah pengaduan ke penegak hukum.
Namun kenyataan nya kebenaran sejatinya senantiasa berada di pihak yang benar. Kepala desa Habeaan, Nelson Sinambela bersama jajaranya justru mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat banyak dengan membantah tudingan miring yang dialamatkan kepada Pemimpin mereka. Para warga ini mengatakan bahwa segala tuduhan yang disampaikan oleh sekelompok orang-orang itu adalah tidak benar. Warga justru mengaku bahwa sikap dan pelayanan yang diberikan oleh Nelson sinambela sebagai penyelenggara pemerintahan di desa itu cukup baik.
Rusman. Sihombing (48) warga desa setempat kepada awak media membeberkan bahwa Kades Nelson Sinambela sangat transparan. Informasi – informasi terbaru senantiasa disampaikan nya di dalam gereja usai ibadah minggu. R. Sihombing juga menilai Kades ini selalu membantu kesulitan masyarakat di desa itu semampunya. “ baik nya pak kades kami ini pak. Tak pernah ada yang disembunyikan nya dari masyarakat, semua terbuka dan selalu disampaikan dalam geraja ketika ibadah selesai. Diajari nya kami dengan baik, dan dibantu. Jadi tidak benar itu semua yang dibilang orang-orang itu,” kata R.sihombing yang diaminkan warga lainnya L. Manulang saat mengahadiri musyarawah desa di kantor kepala desa Habeaan Kamis,(15/2/2018) pekan lalu dalam hal menyikapi beredarnya issu dimaksud.
Warga lainnya, H.Siregar, S.Nababan dan M. Sitinjak kepada awak media dilokasi musyawarah juga mengaku bahwa Nelson selama menjadi kepala desa cukup membantu masyarakat. “ Hampir semua warga desa dibantu oleh nya. Dan sampai saat ini pun beliau belum pernah bikin sakit hati warga nya “ tukas mereka.
Pengakuan dari yang lainnya seperti, R. manulang dan H. Banjarnahor juga berdatangan ke wartawan. “ oknum-oknum yang menghembuskan issu miring kepala desa kami adalah orang-orang yang merasa terganggu oleh karena kejujuran kepala desa. Sebab kepala desa tidak ingin masyarakatnya dibohongi atau dibodohi oleh sekelompok orang yang ingin mengambil keuntungan dari petani. Sebab, menurut kami tak jarang desa ini mendapat bantuan dari pemerintah. Dan ini kerap dimamfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil kepentingan pribadi atau kelompok dengan mempolitisasi masyarakat. Sehingga jelas-jelas issu yang diciptakan ini merupakan upaya menciptakan management konflik ditengah-tengah masyarakat desa. Oleh karena itu, semua ini harus diakhiri, sebab kepala desa kami tidak bersalah” ujar kedua warga itu.
Nelson Sinambela ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya siap dengan apapun yang menjadi keputusan masyarakat. Namun untuk issu miring yang dituduhkan kepada nya, Ia mengaku bersedia diperiksa jika itu membuat saya terbebas dari tuduhan. Nelson menegaskan, pihak nya tidak pernah berkeinginan mengambil keuntungan dari dana desa. Niat nya membangun desa ialah murni dari hati nya. Bicara soal materi, Nelson mengaku dapat memperoleh itu semua dari usaha yang digelutinya, dan tidak oleh karena dana desa. “ silahkan saja ditanya seluruh masyarakat desa, apakah saya pernah menyakiti hati mereka. Atau tidak melayani mereka dengan baik” katanya. (Firman tobing/simon)
.jpg)
