Petani padi di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labura saat ini memasuki musim panen raya. Panen raya yang hanya sekali setahun itu merupakan hal yang paling dinantikan petani di daerah itu karena akan memetik hasil panennya setelah beberapa bulan menanti setelah musim turun ladang menanam padi.
Amatan metrokampung.com, Kamis (8/2), masyarakat petani padi di Desa Teluk Pulai Dalam, Teluk Pulai Luar dan Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Labura saat ini mulai memanen tanaman padinya masing masing. dengan menggunakan robot pemanen padi (Robot Odong-odong)
Hasil panen raya kali ini dinilai menurun dari tahun sebelumnya dengan rata rata berkisar 6 ton per hektare nya. Hasil itu dinilai petani kurang maksimal dan menurun mengingat di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektarnya.
Nurung Silaban (70) petani setempat mengatakan bahwa saat ini petani didaerah itu telah memasuki musim panen raya hingga satu bulan kedepan. Namun dikatakannya, hasil panen kali ini dinilai menurun dan kurang maksimal dari panen ditahun sebelumnya. Menurutnya hal itu dikarenakan tanaman padi diserang hama tikus yang semakin marak didaerah itu.
"Hasil panen kali ini kurang maksimal. Turun dari biasanya. Hal itu karena serangan hama tikus yang berasal dari tanaman kelapa sawit yang ada disekitar ini, " ucapnya.
T. Simamora (45) petani lainnya juga mengatakan bahwa hasil panen kali ini kurang memuaskan seperti panen ditahun sebelumnya. Hal itu diakuinya karena lemahnya perhatian dari pemerintah setempat dalam hal ini dinas pertanian Labura selama ini kepada para petani khususnya tanaman padi didaerah itu.
" Hasil panen kali ini tidak maksimal. Itu adalah dampak dari masyarakat yang mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi tanaman kelapa sawit, sehingga hama yang bersarang didalamnya menyerang padi selama ini," ucapnya.
Dikatakannya, penyebab masyarakat petani beralih ke tanaman kelapa sawit adalah karena kurangnya perhatian pemerintah setempat kepada pertanian khususnya tanaman padi didaerah tersebut. " Petani yang selama ini mengeluhkan hasil panen setiap tahunnya perlahan lahan beralih menanam kelapa sawit. Sehingga lama lama masyarakat lainnya juga ikut karena tidak ada perhatian pemerintah," katanya.
Petani di daerah itu saat ini berharap kepada pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan solusinya kepada petani padi didaerah tersebut agar masyarakat bisa mempertahankan daerah itu sebagai salah satu lumbung padi dan tidak ikut beralih ke tanaman kelapa sawit. " Kalau hasilnya tiap tahun berkurang, mungkin kami juga akan beralih profesi," kata Adol Tamba (40) petani padi lainnya. (silaban/simon)