Keluarga Pasien Keluhkan Biaya Berobat Di RSU Elpi AL Azis Rantauprapat

Editor: metrokampung.com
 
Basri bersama mertuanya (pasien) saat hendak meninggalkan Rumah Sakit. 2. Kwitansi Pembayaran Biaya Berobat pasien.

RANTAU - METROKAMPUNG.COM
Basri (38) salahseorang keluarga pasien, mengeluhkan biaya perobatan di rumah sakit umun (RSU) Elpi Al Azis, Rantauprapat, yang terlalu mahal.

Warga Kabupaten Batubara itu menceritakan, bahwa dirinya membawa berobat mertuanya, Misdi (64) warga Sumber Makmur, Kabupaten Batubara, untuk memastikan penyakit yang di derita, yaitu benjolan yang ada diselangkangan.

"Ada acara keluarga di Aek Buru, Selasa kemarin. Tiba-tiba mertua ku ngak tahan merasakan sakit pada benjolan diselangkangannya. Lalu, pada hari Rabu (28/2) kami bawa mertua saya ke RSU Elpi Al Azis ini," katanya, Jumat (2/3) didampingi sanak famili di RSU Elpi Al Azis di Jalan Wr. Supratman, Rantauprapat.

Setelah di Rumah Sakit, pasien di suruh menginap untuk menunggu dokter spesialis yang akan mengechek penyakitnya.

Parahnya, setelah 2 hari menginap pasien baru diperiksa oleh dokter spesialis bedah, untuk di ambil sample dari pasien berupa gumpalan daging seperti bisul atau bara yang diderita.

Anehnya, setelah diambil sampel nya pihak rumah sakit mengatakan belum bisa dipastikan penyakit apa yang diderita pasien. Dan pasien diminta untuk menunggu sampai sepuluh hari kedepan untuk mengetahui hasil laboratoriumnya.

"Kami disuruh menunggu selama 10 hari kedepan, agar bisa mengetahui penyakit yang diderita mertua ku. Yang kami kecewakan, pasien mau dirujuk dokter ke rumah sakit yang ada di Medan. Padahal dokter di Rumah Sakit ini belum mengetahui penyakit apa yang diderita pasien. Kalau mau tahu ya harus menunggu waktu 10 hari kedepan tadi," ucapnya.

Akhirnya, dengan kecewa pihak keluarga pasien membawa pulang pasien dengan tidak mengetahui apa penyakit yang diderita pasien, dengan menebus sejumlah uang dengan besaran yang dinilainya tidak masuk akal.

"Kami sebagai keluarga pasien sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit ini. Dengan biaya Rp. 8 juta lebih, pihak rumah sakit tidak bisa memberikan keterangan penyakit apa yang diderita mertua saya. Malah disuruhnya kami ke rumah sakit yang ada di Kota Medan. Seperti ini kan sangat merugikan pasien. Kenapa tidak dari awal mereka bilang kalau gak sanggup," tuturnya kecewa.

Uniknya, Humas Rumah Sakit Elpi Al Azis, Boy, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menuturkan bahwa, penyakit yang diderita pasien atasnama Misdi adalah gejala tumor.

"Saya disitu tadi melihat mereka meninggalkan Rumah Sakit ini. Tidak mungkinlah dokter tidak memberi tahukan apa gelaja penyakit setelah di periksa dokter. Gejalanya sudah di beritahukan kepada anak pasien tersebut oleh perawat. Namun, untuk lebih jelas, saya coba terlebih dahulu menanyakan apa hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis yang menangani pasien tersebut. Nanti saya kabari lagi," katanya melalui telpon.

Saat disinggung mengapa pasien harus di rujuk ke Rumah Sakit lainnya, Boy menenjelaskan bahwa, untuk pelayanan perlengkapan yang lebih lengkap, kita buat rujukan ke salah satu Rumah Sakit di Siantar.

"Untuk Pelayanan dan perlengkapan yang lebih lengkap, pasien kita rujuk ke Rumah Sakit yang berada di Daerah Siantar," tandasnya. (sw/simon)
Share:
Komentar


Berita Terkini