Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pemkab Samosir Ajukan 2006 Rumah Ke Kementerian PUPR

Editor: metrokampung.com
Kondisi rumah Bainolo Boru Rumapea (51) di Huta Sipakko Dusun 1 Desa Toguan Galung Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir yang akan mendapat bantuan dari pemerintah melalui program pembangunan rumah tidak layak huni.

Samosir, Metrokampung.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir mengajukan usulan Calon Penerima Bantuan (CPB) perbaikan 2006 rumah tidak layak huni (RTLH) ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kominfo Samosir, Rohani Bakkara kepada wartawan, Rabu (7/8). Dia menjelaskan, usulan tersebut merupakan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) untuk tahun anggaran 2020.

Sekaligus Bupati Samosir, Rapidin Simbolon langsung mengantarkan pengajuan itu ke Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR di Jakarta. Menurutnya, selain itu salah satu penerima bantuan pemerintah tersebut adalah Bainolo boru Rumapea (51) warga Desa Toguan Galung Kecamatan Nainggolan, yang beberapa hari belakangan ini viral di media sosial karena kondisi rumah yang ditempatinya tidak layak huni.

Dia melanjutkan, Pemkab Samosir juga berharap agar usulan tersebut dapat diterima oleh Kementerian PUPR. Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan visi dan misi Pemkab Samosir terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera, yang berdaya saing berbasis pertanian dan pariwisata.

"Pemkab Samosir juga mengucapkan terima-kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi yang sangat positif dan berharga kepada pemerintah daerah. Demi kebaikan kita bersama dan demi Samosir yang kita cintai ini,"pungkasnya.

Sebelumnya, informasi yang viral di media sosial, Bainolo Boru Rumapea (51) yang merupakan janda dan memiliki empat anak ini tinggal di Huta Sipakko Dusun 1 Desa Toguan Galung Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir. Tanpa dialiri listrik juga tidak memiliki kamar mandi serta berdingdingkan papan yang sudah tampak kusam.

Selain itu rumah tersebut masih menggunakan lantai papan dan atap rumah itu pun masih menggunakan atap ijuk. Ditambah lagi tiang pondasi rumah yang sudah tampak miring dan nyaris hampir roboh, yang dikhawatirkan dapat menimpa keluarga tersebut khususnya di malam hari.(horas/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini