Pemerintah Desa Sambirejo Gelar Kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting

Editor: metrokampung.com

Foto Bersama :  Para peserta foto bersama seusai mengikuti sosialisasi.

Langkat- MetroKampung.Com
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami arti dari stunting. Nah, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak menjadi lebih rendah atau pendek.

Kondisi itu seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat pun banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa- apa untuk mencegahnya. Padahal, seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor- faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.  Karena itu, salah satu fokus Pemerintah saat ini adalah melakukan upaya pencegahan.

Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Nah, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Bagi masyarakat Kabupaten Langkat sendiri, upaya pencegahan itu penting, sebab seperti yang dilaporkan Kementerian Kesehatan ada10 desa dan 8 kecamatan di Kabupaten Langkat dikategorikan terjangkit stunting, yaitu antara lain Desa Sematar (Kecamatan Bahorok), Desa Secanggang dan Desa Kebun Kelapa (Kecamatan Secanggang), Desa Pematang Serai (Kecamatan Tanjung Pura), Desa Padang Tualang (Kecamatan Padang Tualang), Desa Paluh Manis (Kecamatan Gebang), Desa Securai Utara dan Desa Securai Selatan (Kecamatan Babalan), Desa Sei Meran (Kecamatan Pangkalan Susu) dan Desa Perlis (Kecamatan Brandan Barat).

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan dan penangulangan stunting bagi para kader Posyandu, kader PAUD dan kader Kesehatan Desa Sambirejo. Kegiatan itu dilaksanakan di aula kantor Desa Sambirejo, Kamis (12/9) yang lalu, dengan tujuan agar mereka mengetahui apa itu stunting dan apa yang harus dilakukan untuk pencegahannya.

“ Ya, kami berharap dengan adanya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting ini, dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai apa itu stunting, sehingga dapat mencegahnya dengan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan lingkungannya di tengah- tengah masyarakat,” ujar Kepala Desa Sambirejo, Kusnedi dalam sambutannya.

Lebih lanjut dia pun mengatakan, walaupun Desa Sambirejo tidak termasuk desa yang terjangkit stunting, tapi sosialisasi pencegahan dan penanggulangannya tetap perlu dilakukan.

“ Ya, menurut data WHO tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita Indonesia mengalami stunting. Sementara, dari 35,6 persen pengidap stunting di Indonesia tersebut, sebanyak 18,5 persen balita masuk dalam kategori sangat pendek dan 17,1 persen masuk ke kategori pendek,” ujarnya.  (BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini