Mengharukan, Warga Miskin Penderita Lumpuh Layu di Dairi 3 Tahun Cuma di Kamar, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Editor: metrokampung.com

Dairi, metrokampung.com
Riolan br Situmorang, warga Desa Adian Gupa, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi butuh uluran tangan dermawan dan/atau bantuan pemerintah.

Perempuan 40 tahun ini terserang penyakit yang menyebabkan tubuhnya lumpuh layu. Karena penyakit ini, Riolan sehari-hari hanya bisa berbaring di kamarnya yang sempit. Itu pun di lantai. Rutinitas itu dilakoni Riolan semenjak lebih tiga tahun belakangan ini.

Riolan ditemani ibunda, Desima Purba alias Ompung Jefri, kepada awak media ini menceritakan, kondisinya itu berawal pada tahun 2013 silam. Kala itu, ia sedang menaiki tangga belakang rumah.


"Tiba-tiba badanku lemas, enggak ada tenaga. Walau sudah aku paksa, tetap enggak sanggup, sehingga akhirnya jatuh," kata Riolan saat ditemui baru-baru ini.

Kepala Riolan tak sengaja membentur benda keras. Setelah sadar, Riolan merasa masih tak bertenaga. Anggota badan terasa berat, sampai tak mampu ia gerakkan. Khawatir terjadi hal buruk, keluarga melarikan Riolan ke RSUD Sidikalang.

"Lama pingsannya, ada sampai dua jam. Aku baru sadar setelah dikasih bara api di telapak kakiku," kata Riolan.

Gara-gara sakit itu, Riolan mengurus. Kulit mengeriput, karena tak ada daging. Badannya lumpuh layu.

Hidup Riolan sama sekali bergantung pada orang lain. Untuk makan, mandi, hingga buang air, semua dilakukan di kamar itu sambil tiduran. Hampir tak pernah Riolan keluar kamar, apalagi keluar rumah.

Selanjutnya, Riolan mengatakan, ia sudah putus asa terhadap kesembuhannya. Menurutnya, penyakitnya sudah tak bisa sembuh lagi.

Kata Riolan, sewaktu berobat ke RSUD Sidikalang, dokter di sana menyatakan penyakitnya tidak ada. Dirinya hanya menjalani terapi. Melihat tak ada kemajuan, ia memilih berhenti berobat ke RS dan berobat secara tradisional.

"Kondisi ekonomi kami pas-pasan. Obat-obat dari rumah sakit, enggak pernah aku makan lagi. Pakai cara tradisional saja. Belakangan ini, aku makan rumput rebus dan minum susu," kata Riolan.

Riolan sadar, keluarganya miskin, tak punya uang untuk membayar biaya-biaya perawatan rumah sakit di luar cakupan layanan BPJS Kesehatan. Ia tak mau membebani keluarganya.
Dan begitu juga  tidak pernah dapat bantuan apa-apa dari pemerintah.

"Lebih baik, kalau memang ada bantuan, berupa bantuan untuk hidup sehari-hari saja. Sebab, dibawa berobat pun, saya sudah putus asa bisa kembali seperti sediakala," ujar Riolan mengakhiri.(Bill/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini