Kadis Lindup : Saya Tak Ada Bilang kok
Tobasa, metrokampung.com
Sungguh hebat. Itulah kata kata yang pantas disebut untuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tobasa, Mintar Manurung. Sebab yang bersangkutan melecehkan wartawan melalui seluler ketika dikonfirmasi oerihal hasil uji Lab. Limbah Tapioka di Pintu Bosi, Kecamatan Laguboti, dimana limbah tersebut dibuang di lahan terbuka tanpa ada Dyk pembatas.
Kejadian bermula saat wartawan Obor Keadilan dan Metrokampung yang merupakan wartawan di Media Online mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Tobasa, Jumat (10/1) untuk konfirmasi perihal hasil uji Lab Sampel Air yang diduga Limbah milik PT Tapioka, dimana saat itu media Obor Keadilan dan Metrokampung ikut ke lokasi untuk mengambil sampel Air. Tetapi dalam kurun waktu 1 bulan, hasilnya tidak diketahui atau belum menunjukkan hasil dari uji lab tersebut.
Dan saat itu, Kadis serta kepala bidang masing masing tidak ada di kantor, mereka beralasan ada kegiatan perjalanan dinas. Dan saat itu hanya beberapa staf yang ada di kantor. Kemudian di hadapan staf Lindup, Wartawan dari media obor keadilan menghubungi kadis melalui seluler.
Samar-samar Kadis mengatakan agar datang hari Senin, sembari menanyakan siapa saja yang ada di kantor. Tetapi saat wartawan menyebut nama Media Metrokampung, Kadis Lindup Tobasa Justru mengeluarkan kata kata yang terkesan melecehkan nama Media metrokampung. Keberatan dengan kalimat tersebut, Media metrokampung yang saat itu 2 orang mencoba menghubungi kadis tetapi tidak diangkat.
Kemudian saat ditelepon memakai nomor lain dan ditanyakan perihal kalimat yang diucapkannya, kadis dengan santai menjawab 'Keceplosan'.
"Maaf dulu saya tadi keceplosan kata kataku itu. Ketemu pun kita lae," ujarnya sembari menutup telepon.
Tak terima dengan kata-kata Kadis tersebut, oknum wartawan dari media Metrokampung akan berusaha menemui sang Kadis untuk meluruskan arti dan tujuan kalimat tersebut. (MTHN/Her/mk)
Sungguh hebat. Itulah kata kata yang pantas disebut untuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tobasa, Mintar Manurung. Sebab yang bersangkutan melecehkan wartawan melalui seluler ketika dikonfirmasi oerihal hasil uji Lab. Limbah Tapioka di Pintu Bosi, Kecamatan Laguboti, dimana limbah tersebut dibuang di lahan terbuka tanpa ada Dyk pembatas.
Kejadian bermula saat wartawan Obor Keadilan dan Metrokampung yang merupakan wartawan di Media Online mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Tobasa, Jumat (10/1) untuk konfirmasi perihal hasil uji Lab Sampel Air yang diduga Limbah milik PT Tapioka, dimana saat itu media Obor Keadilan dan Metrokampung ikut ke lokasi untuk mengambil sampel Air. Tetapi dalam kurun waktu 1 bulan, hasilnya tidak diketahui atau belum menunjukkan hasil dari uji lab tersebut.
Dan saat itu, Kadis serta kepala bidang masing masing tidak ada di kantor, mereka beralasan ada kegiatan perjalanan dinas. Dan saat itu hanya beberapa staf yang ada di kantor. Kemudian di hadapan staf Lindup, Wartawan dari media obor keadilan menghubungi kadis melalui seluler.
Samar-samar Kadis mengatakan agar datang hari Senin, sembari menanyakan siapa saja yang ada di kantor. Tetapi saat wartawan menyebut nama Media Metrokampung, Kadis Lindup Tobasa Justru mengeluarkan kata kata yang terkesan melecehkan nama Media metrokampung. Keberatan dengan kalimat tersebut, Media metrokampung yang saat itu 2 orang mencoba menghubungi kadis tetapi tidak diangkat.
Kemudian saat ditelepon memakai nomor lain dan ditanyakan perihal kalimat yang diucapkannya, kadis dengan santai menjawab 'Keceplosan'.
"Maaf dulu saya tadi keceplosan kata kataku itu. Ketemu pun kita lae," ujarnya sembari menutup telepon.
Tak terima dengan kata-kata Kadis tersebut, oknum wartawan dari media Metrokampung akan berusaha menemui sang Kadis untuk meluruskan arti dan tujuan kalimat tersebut. (MTHN/Her/mk)
.jpg)
