Pekerja Hotel Epilepsi Dikira Covid, 2 Jam Dibiarkan Tergeletak

Editor: metrokampung.com
Putra Hasibuan saat di rumah sakit.

Samosir, metrokampung.com
Karyawan Hotel Oyo Wisata  Pangururan, Putra Hasibuan (19) mendadak tergeletak dan pingsan, Senin (25/5/2020) malam sekira pukul 21.00 Wib.

Pria yang sudah 5 bulan bekerja di hotel pusat kota Pangururan itu, sempat lama dibiarkan tergeletak. Warga takut menolong karena menduga Putra korban Covid-19.

 Wakil Ketua DPRD Samosir, Nasib Simbolon yang  berada di lokasi kejadian langsung menghubungi petugas Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Samosir.

 "Sangat disayangkan beberapa petugas yang ada di gugus tugas buang badan," jelas Nasib Simbolon kepada wartawan, Selasa (26/5/2020) di Kantor DPRD Samosir.

 Nasib mengatakan, masa pandemi Covid-19 tentu saja masyarakat takut memberi pertolongan.

 "Karena itulah kita coba menghubungi GTPP agar melakukan evakuasi ke rumah sakit," imbuhnya.
 Diterangkannya lagi, mobil ambulan baru tiba setelah 2 jam kemudian itupun hanya sopir saja yang datang tanpa didampingi tim medis lainnya.

 "Saya menghubungi Kadis Kesehatan, tapi hapenya tidak aktif, sementara Direktur RSUD melempar tanggungjawab mengatakan agar ditangani puskesmas," sebut Nasib kecewa.

 Ditambahkan Ketua DPC PKB Samosir itu, bila waktu normal kejadian seperti ini terjadi, masyarakat tidak terlalu panik. 

"Tapi karena masa pandemi tentu warga tidak berani menolong," imbuhnya.

 Dissbutkannya lagi, Tim Gugus Tugas dibentuk termasuk untuk menangani kasus seperti ini di masa pandemi.

 "Saya akan sarankan agar ada tim khusus di TGPP menangani kejadian seperti ini," imbuhannya.

 Mengenai kejadian tersebut, Wakil Ketua DPRD Samosir itu berharap Bupati Rapidin Simbolon melakukan evaluasi kinerja di kabinetnya.
 "Ini khusus bagi Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD Hadrianus Sinaga," tegasnya.

 Terpisah, juru bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Samosir menjelaskan, bahwa karyawan yang tergeletak dan dibawa ke rumah sakit itu tidak termasuk kategori ODP/PDP. 

 "Berdasarkan pemeriksaan skrening Covid-19 di RSUD Hadrianus, pasien dirawat dengan epilepsi," sebutnya singkat.

 Ia mengatakan, setelah diberi penanganan oleh tim medis, pasien dipulangkan karena kondisinya sudah stabil.  "Berdasarkan riwayatnya, sejak usia 3 tahun sudah menderita penyakit epilepsi," papar Rohani. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini