 |
| Petani melon sedang menyemprot tanamannya yang keriting. |
Petani melon di Desa Naga Timbul, Dusun Lima Kali Tawang, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, gagal panen. Pasalnya, tanaman melon petani yang diperkirakan mencapai puluhan hektar mengalami keriting dan tidak bisa berkembang.
“Sudah disemprot di bagian pupus daun tapi tetap keriting juga,"jelas Jusup Tarigan, salah seorang petani melon di ladangnya, Rabu (17/6/2020).
Ditambahkan Jusup lagi bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang tidak pernah turun membimbing petani melon. Sehingga memperparah kondisi saat ini.
"Mereka petugas PPL gak pernah sekalipun turun menemui kami petani melon. Kami petani ini butuh bimbingan dan arahan dari pemerintah. Jika sudah begini, kami juga yang rugi besar kan,"tambah petani melon lainnya di tempat itu seraya menduga-duga keritingnya tanaman melon mereka ada kaitannya dengan covid-19.
Pantauan wartawan, semua tanaman melon petani baik menggunakan ganjaran atau langsunh ke tanah keseluruhan daunnya keriting.
“Ini melon berumur tiga minggu hingga satu bulan. Makanya dibersihkan dengan cara disemprot biar bisa tumbuh lagi. Semoga saja bisa tumbuh,”harap Anto Sipayung, petani melon lainnya.
Ditambahkan Jusup Tarigan dan Anto Sipayung serta petani melon lainnya kerugian yang mereka alami akibat daun keriting tersebut bisa mencapai Rp 15 juta untuk satu petani. Jumlah itu sudah termasuk biaya penyiapan lahan, pembibitan hingga perawatan.
“Kalau gagal panen seperti ini kerugian mencapai Rp 15 juta,” tambah mereka sambil berharap agar Dinas Pertanian Deliserdang dapat memberikan bantuan penanaman berikutnya sehingga petani dapat mengerjakannha kembali.
"Karena untuk tanaman ini saja, biayanya kami pinjam dari rentenir dengan bunga cukup besar," bilang petani melon serentak.
Sementara Koordinator PPL Kecamatan Tanjung Morawa, Jaharudin saat dihubungi hapenya tidak mengangkat walau nada dering masuk.(dra/mk)
.jpg)
