Guna Mendongkrak PAD Dari Sektor Pariwisata, Komisi III DPRD Samosir kunker Ke Aceh Tenggara

Editor: metrokampung.com
Usai mengadakan rapat, komisi III DPRD Samosir foto bersama dengan DPRK Aceh Tengah. 
Samosir, metrokampung.com
Komisi III DPRD Kabupaten Samosir melaksanakan kunjungan  kerja kw kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Adapun tujuan kunjungan kerja komisi III DPRD Samosir, yakni dalam rangka Pengelolaan Kepariwisataan untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Kunker tersebut dilaksanakan dengan mengikutsertakan Dinas Pariwisata Samosir, sebagaimana diharapkan dari kunjungan kerja yang dilakukan, akan mendapat masukan terkait pengelolaan sektor pariwisata dalam upaya peningkatan Pendapat Asli Daerah.

Pada gari pertama Kunjungan Kerja, kamis (26/08/2020), Komisi III DPRD Kabupaten Samosir melaksanakan Konsultasi ke DPRK Aceh Tengah diterima oleh Ketua DPRK Aceh Tengah Erwin Mega, Ansari,SE sebagai Wakil Ketua, Anggota Komisi C dan Komisi D DPRK Aceh Tengah beserta Kadis pariwisata kabupaten Aceh Tengah.

Suasana kunjungan kerja komisi III DPRD Samosir ke DPRK Aceh Tengah.
Ketua komisi III DPRD Samosir, menyampaikan maksud dan Tujuan dilaksanakan Kunjungan kerja tersebut tidak lain mencari perbandingan terhadap kebijakan Pemerintah kabupaten Aceh Tengah dalam pengelolaan Sektor Pariwisata.

"Disamping itu, hal lain yang perlu diketahui adalah objek atau destinasi pariwisata yang menjadi fokus pengembangan di kabupaten Aceh Tengah"ungkap Jonner Simbolon.

Ditambahkan lagi, bahwa nantinya kunjungan kerja tersebut juga akan melihat objek wisata dan sentra kerajinan yg ada di Kabupaten Aceh Tengah. "Kami ingin agar dapat diberi masukan maupunn pengalaman dlam pengelolaan pariwisata" lanjut Jonner Simbolon.

Menyikapi hal itu,Ketua DPRK Aceh Tengah menjelaskan bahwa Objek wisata yang di kembangkan di Aceh Tengah yakni wisata Danau, wisata budaya dan wisata pengunungan.

"Untuk meningkatkan kunjungan wisata, kita menyusun kalender Event Pariwisata diantaranya, Festival Gayo yang sajian utamanya adalah penyajian Kopi khas gayo sebagaimana telah diakui oleh Dunia internasional, juga kita mengundang dari luar negeri untuk menjadi juri dalam festival tersebut" Ujar Ketua DPRK Aceh Tenggara, Erwin Mega.

Disisi lain, Konsep pengembangan Pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah mengarah kepada Pemberdayaan masyarakat setempat.

"Hal ini di sebabkan karena wilayah atau lahan untuk objek wisata merupakan milik masyarakat
adat/kampoeng "terangnya.

Sementara itu, kepala dinas Pariwisata Aceh Tengah mengatakan bahwa pengembangan pariwisata di Aceh Tengah belum mengarah kepada peningkatan pendapatan, namun lebih kepada upaya pemberdayaan dan Pembinaan kelompok Masyarakat.

"Kita telah memiliki Peraturan Daerah (Qunom) No 4 Tahun 2019 ttg Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata Daerah sebagai Pijakan kami dalam pengembangan Pariwisata"Ujar Jumadil kadis Pariwisata Aceh Tengah.

Libih jauh diterangkan bahwa etiap Pengembangan wisata di Aceh Tengah, wajib melibatkan masyarakat, baik dalam mengembangkan konsep wisata halal.

"Untuk Peningkatan PAD, belum menjadi orientasi Kita, untuk jumlah PAD kita belum mencapai 1 Milyar. Tapi seiring kebijakan kepariwisataan dan sosialisasi ke masyarakat, kami optimis akan dapat meningkatkan PAD, dan kami juga akan datang untuk mencari perbandingan ke Kabupaten Samosir"terangnya.

"Dalam  kunjungan lapangan kami akan coba tawarkan untuk dikunjungi, yakni wisata danau laut tawar, sentra kerajinan krawang,wisata pengunungan pantan terong, juga wisata kuliner ikan depik, serta yang utama ke sentra kopi gayo," ujar Jumadil mengakhiri.

Atas Pemaparan DPRK Aceh tengah,  Ketua Komisi III DPRD Samosir mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan dan berharap informasi dan persahabatan antara kedua daerah tetap terjalin.

"Besar harapan kami, kerjasama kedua daerah ini yakni kabupaten Aceh Tengah dan kabupaten Samosir dapat terjalin  secara historis, dimana diketahui antara dua daerah juga ada kesamaan nenek moyang," ujar Jonner Mengakhiri.

Diakhir Pertemuan Komisi III DPRD Samosir menyerahkan cinderata mata berupa ulos sebagi bentuk rasa persahabatan dan kehangatan.(horas/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini