Layanan RSUD Sidikalang Buruk Bupati Dairi Akan Investigasi

Editor: metrokampung.com
Sekda Dairi Leonardus Sihotang (kiri) didampingi Direktur RSUD Sidikalang Sugito Panjaitan (kanan).
Sidikalang, metrokampung.com
Buruknya layanan di RSUD Sidikalang banyak dikeluhkan keluarga pasien. Bupati Dairi Edy Kelleng Ate Berutu melalui Sekda Dairi Leonardus Sihotang akan segera dibentuk tim audit dan investigasi di RSUD Sidikalang dari latar kesehatan.

Penjelasan ini disampaikan Sekda Dairi Leonardus Sihotang didampingi Direktur RSUD Sidikalang Sugito Panjaitan usai menghadiri lepas sambut Dandim 0206/Dairi di Gedung Balai Budaya Sidikalang, Sabtu (8/8/2020).

Leonardus dengan tegas mengatakan, Senin depan sudah harus turun tim audit dan investigasi atas perintah pak Bupati.

"Tujuan tim guna menggali kejelasan informasi dan melakukakan pemeriksaan terhadap seluruh tenaga medis juga  para pelayan kesehatan lainnya. RSUD Sidikalang harus benar-benar profesional dalam melakukan tindakam kesehatan terhadap warga masyarakat terutama warga Dairi,"jelasnya.

Mana kala ada kekurangan ahli maupun sarana pendukung kurang memadai, sambung Sekda, agar menjadi  topil utama dalam evaluasi nantinya agar lebih bagus dan  maksimal pelayanan sesuai harapan masyarakat dan menjadi ikon program Pemerintah Kabupaten Dairi yakni membangun Dairi menjadi Dairi Unggul.

Ditanya apakah ada dugaan malaparaktek di RSUD Sidikalang dengan kerapnya ditemukan keluhan sejumlah keluarga pasien terutama pasien BPJS dan Jampersal , seperti pasien ibu melahirkan yang beberapa mengalami pendarahan serius dan kesan selalu dipaksakan dirawat di RSUD Sidikalang juga tidak ada pemberitahuan kepada leluarga pasien, tetapi pada akhirnya para pasien itu tetap di rujuk ke RS di Medan Sumatera Utara.

Leo menjelaskan maksud dan tujuan tim itu pun salah satunya untuk mengkorek isu-isu itu. Dan dalam waktu dekat akan dibenahi karena RSUD Sidikalang merupakan jantung pelayanan medis di Kabupaten  Dairi.

"Jadi harus benar-benar dibenahi mulai dari sarprasnya dan para ahli tenaga medis harus yang profesional, dan itu sudah komitmen pak Bupati," sebut Leo.

Sebelumnya, sejumlah kasus dugaan  salah tindakan terhadap Dedi Boru Simangunsong (36) pasien melahirkan melalui operasi mengalami pendarahan serius terus menerus di RSUD Sidikalang Kabupaten Dairi.

Jonter Simbolon suami Dedi Simangunsong dan keluarganya yang sedang mendampingi istrinya di RSUD Sidikalang mengaku takut dan cemas atas kondisinya istrinya itu.

Jonter Simbolon kepada wartawan, Jumat (7/8/2020) mengaku tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah  dan mengaku bingung serta cemas juga ketakutan.

Pasalnya pihak RSUD Sidikalang tetkesan tidak terbuka tentang kondisi dan apa penyebab istrinya itu terus mengalami pendarahan yang hingga kini darah sudah ditranfusi lebih delapan kantong yang diperoleh dari pendonor karena stok darah di RSUD Sidikalang tidak ada.

Edy Simbolon adik Jonter yang turut selalu mendampingi juga mengaku heran dengan pelayanan RSUD Sidikalang yang kian buruk.

Selain keluarga Jonter Simbolon belum lama ini juga kabar didapat ada juga Boru Simatupang mengalami hal yang sama yakni pendarahan serius usai operasi melahirkan di RSUD Sidikalang juga ditansfusi darah  yang akhirnya dirujuk ke salah satu RS di Medan Sumatera Utara.(in/dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini