Dinas Pedidikan Kota Medan Dinilai Kurang Memperhatikan Nasib Guru Honorer

Editor: metrokampung.com
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM diwakili Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman SE menerima Audiensi Persatuan Guru Republik Indonesia 

Medan, Metrokampung.com
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM diwakili Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman SE menerima Audiensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Balai Kota, Selasa (16/3). Selain bersilaturahmi, kunjungan ini juga membahas tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kota Medan.

Dikatakan Wakil Wali Kota Medan, dibawah kepemimpinan Bobby Afif Nasution, Pemko Medan memiliki sejumlah visi misi khususnya dibidang pendidikan adalah memperhatikan dan meningkatkan kualitas guru-guru. Apalagi di masa Pandemi Covid-19 yang mengharuskan sistem pembelajaran dilakukan secara online dikhawatirkan terjadinya lost learning dalam dunia pendidikan.

"Kami akan fokuskan untuk meningkatkan SDM khususnya guru-guru di Kota Medan. Karena visi misi kami adalah membangun dan melahirkan generasi yang tangguh di Kota Medan. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui Guru yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi", kata Wakil Wali Kota.

Selain itu, lanjut Aulia, Pemko Medan juga akan memperhatikan guru honorer dengan mengeluarkan SK Wali Kota. Akan tetapi guru honorer tersebut harus yang linier agar lebih optimal dan bermanfaat. Sebab saat ini banyak ditemukan guru honorer yang tidak memiliki kemampuan untuk mengajar, hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian dari Dinas Pendidikan Kota Medan.

"Saya banyak menemukan guru honorer yang tidak sesuai jobdesk. Tentunya ini akan merugikan dirinya sendiri. Oleh sebab itu menjadi catatan kita sebelum dikeluarkannya SK Wali Kota untuk guru honorer", tegas Wakil Wali Kota.

Dijelaskan Aulia, Pemko Medan memiliki visi melahirkan Generasi yang tangguh. Hal ini akan dilakukan dengan mendirikan taman literasi di setiap kecamatan bahkan kelurahan. Taman ini nantinya akan dilengkapi dengan sarana pendukung yang melibatkan OPD terkait. Selain itu juga akan didirikan taman literasi di rumah ibadah sebagai pondasi keimanan yang kuat pendidikan agama.

"Visi misi ini memerlukan Kolaborasi semua pihak, untuk itu kami meminta dukungan PGRI Medan agar dapat berkolaborasi mewujudkan hal tersebut", jelas Aulia Rachman.

Untuk sekolah tatap muka, dijelaskan Wakil Wali Kota, Pemko Medan juga memiliki keinginan yang sama dengan PGRI. Akan tetapi kita tidak bisa melanggar regulasi pemerintah pusat. Langkah awal kita masih menunggu regulasi pemerintah dengan melakukan Vaksin Covid-19 untuk guru.

Dikesempatan itu, Ketua PGRI Kota Medan Drs Sriyanta yang hadir bersama Sekretaris Andi Yudistira dan pengurus lainnya menjelaskan bahwa kehadirannya untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan permasalahan yang ada di bidang pendidikan.

"Pembelajaran sistem daring saat ini membuat lost learning dalam dunia pendidikan, tentu ini menjadi perhatian kami sebagai organisasi yang menaungi guru- guru. Kami berharap di tahun ajaran baru ini sekolah tatap muka dapat dibuka kembali agar pendidikan di Kota Medan dapat meningkat", jelasnya.

Kemudian, Sriyanta juga mengungkapkan permasalahan yang dihadapi guru honorer yakni tidak adanya SK Wali Kota yang mengatur tentang guru honorer. " Kami berharap dengan adanya SK Wali Kota, guru honorer dapat mengikuti NUPTK dan PPG", pungkasnya.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini