Kobaran Angin Kencang Renggut Nyawa Bocah Perempuan di Pollung

Editor: metrokampung.com
Ilustrasi (net)

PollungMetrokampung.com
Hampir sepekan, masyarakat diteror dengan kobaran angin kencang. Tak hanya terjadi di satu daerah, bencana angin kencang ini menimpa seluruh daerah diseputaran Danau Toba, mulai dari Humbang, Taput, Samosir dan Toba. 

Selama berhari-hari berhembus, Angin kencang diperkirakan telah cukup banyak menelan korban, baik secara materil maupun fisik. Kali ini, seorang bocah perempuan harus meregang nyawa akibat tertimpa pohon di areal perladangan Holbung, Dusun III Lumban Siantar, Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. 

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (01/04/2021) sekitar pukul 14.00 Wib, sore. Korban diketahui bernama Resti Lumban Gaol (11). Diceritakan, kala itu Korban bersama adiknya Pahala Lumban Gaol (6) sedang berteduh dari  terpaan hujan dan angin kencang di sebuah gubuk yang berada tidak jauh dengan sebatang pohon besar.

Alih-alih ingin menyelamatkan diri, namun justru kehendak Tuhan berbeda, terpaan angin kencang justru merubuhkan pohon tersebut dan tumbang tepat menimpa gubuk tempat Resti dan adik nya berteduh. 

Melihat Resti tergeletak, adik nya Pahala yang selamat dari pohon tumbang berlari pulang dan memberitahukan peristiwa tersebut kepada orang tua mereka. Sempat dilarikan ke Puskesmas Hutapaung, namun malang nyawa Resti tidak dapat terselamatkan. 

Kapolres Humbahas AKBP Ronny Nicolas melalui Paur Subbag Humas Bripka Syawal Lolobako, yang dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa tersebut.
Lolo mengemukakan, “Awalnya korban bersama adiknya sedang menggembalakan kerbau di perladangan itu, tiba-tiba turun hujan disertai angin kencang. Korban dan adiknya kemudian berteduh di sebuah gubuk yang mana berdekatan dengan sebatang pohon. 

Saat itulah, tiba-tiba sebatang pohon tadi tumbang, dan tepat menimpa tempat kedua bocah itu berteduh. Naas, Resti tak sempat menghindar dan tepat tertimpa pohon tumbang tersebut. Sementara adiknya yang selamat bergegas pulang untuk memberitahukan kejadian itu kepada orangtua mereka yang berada sekitar 200 meter dari lokasi kejadian," bebernya. 

Dilanjutkan, “Orangtua korban langsung membawa putrinya ke Puskesmas Hutapaung, namun korban tidak terselamatkan lagi. Polisi yang mendapat informasi segera mendatangi lokasi dan rumah duka. Lalu menemui ayah dan ibu korban, Asiroha Lumban Gaol serta Resda Boru Sijabat.

“Kedua orangtua korban mengaku telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah, sehingga tidak melapor kepada pihak kepolisian. Sekira pukul 17.00 Wib, korban dikebumikan oleh pihak keluarganya,” pungkas Syawal.(FT/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini