 |
| Lubis mantan supir bus yang kini banting stir jadi pedagang ban bekas truk. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Bisnis jual beli ban bekas truk dinilai masih menjanjikan. Lubis, warga Medan Marelan menggeluti bisnis tersebut setelah dirinya tak lagi menjadi supir bus ALS.
Diceritakan ayah 2 anak itu, Jumat (10/12/21) di Lubuk Pakam bahwa dirinya pernah menjadi supir dua Bus ALS trayek Medan - Jogja.
Delapan tahun lamanya pekerjaan yang dimulainya dari kenek bus digelutinya. Hingga akhirnya Lubis memilih pensiun disaat harga tiket pesawat terjun bebas.
"Harga tiket pesawat ketika itu lebih murah dari tiket bus Medan-Jakarta. Imbasnya, 10 hari kerja nyupir hanya bergaji Rp 300 ribu. Akhirnya aku berhenti dan kini jual beli ban bekas truk,"aku pria berjanggut sepulang membeli ban bekas truk di daerah Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
Sebanyak 12 buah ban truk bekas yang dibelinya dari salah satu kilang padi ditumpuk di atas becak barangnya. Selanjutnya akan dibawa pulang Lubis ke Marelan menggunakan becak mesin tanpa BK miliknya.
"Ku beli Rp 10 ribu sebiji. Nanti ku jual Rp 50 sampai Rp 80 ribu. Peminatnya pemilik showroom truk bekas,"bilangnya saat dirinya berteduh dari hujan di SPBU Jalan Siantar Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam.
Ditambahkan Lubis, ban bekas truk yang dijualnya biasanya dibeli oleh pemilik showroom truk bekas untuk kemudian dipasang ke roda truk bekas yang dijual.
"Kalau untuk muatan ringan dan jalan dekat, ban bekas ini masih tahan,"ujar Lubis sambil menunjuk ban bekas di becaknya.
Disebutkan Lubis peminat ban bekas truknya selalu ada. Hanya saja ban bekas yang akan dijual sulit didapat.
Punbegitu, Lubis tidak mau berterus terang dengan penghasilannya sebagai pedagang ban bekas truk.
Menurutnya, pendapatannya sekarang lebih banyak dari penghasilannya saat dirinya sebagai supir bus.
"Lumayan sekarang lah bang, daripada saat aku masih jadi supir bus,"tutupnya berterus terang.
Begitu hujan berhenti, Lubis pun pamit untuk melanjutkan perjalanannya ke Marelan.(dra/mk)
