Menegakkan Keadilan Itu Sulit, Perempuan dan Anak Memang Harus Diayomi dan Dilindungi

Editor: metrokampung.com
Dialog : Narasumber, dr. Tengku Erwinsyahbana, SH,M.Hum saat menyampaikan paparannya dam berdialog dengan para peserta sosialisasi.

Langkat, Metrokampung.com
Apa rupanya tujuan hukum itu ? Ya, ada banyak yang bisa kita sampaikan, sesuai dengan ilmu dan sudut pandang kita.
     
Namun, pada intinya tujuan hukum itu antara lain adalah untuk menegakkan keadilan, mewujudkan kepastian hukum, serta untuk melindungi segenap bangsa dan masyarakat. 
     
Jadi, idealnya paling tidak harus ada nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kesejahteraan dan demokrasi di dalamnya.
     
Hal itu disampaikan oleh dr. Tengku Erwinsyahbana, SH, M.Hum saat tampil sebagai narasumber dalam acara seminar dan sosialisasi hukum terkait dengan perlindungan perempuan dan anak, yang dilaksanakan di Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Selasa (7/12).

Tanggungjawab Kita Bersama : dr. Tengku Erwinsyahbana, SH, M.Hum mengingatkan, kita harus lebih peduli.

Lalu, apakah menegakkan hukum dan keadilan itu mudah ?
     
" Wah, jelaslah menegakkan hukum dan keadilan itu sulit. Karena iru, pasti ada saja yang merasa kecewa dan tidak puas," ujarnya.

Nah misalnya, dia pun mencontohkan, ada seorang anak yang diperkosa oleh ayahnya sendiri. Lalu, ketahuan dan ayahnya itu pun ditangkap dan diadili.
     
Sang ayah pun dijatuhi hukuman 3 tahun. Akibatnya, lahirlah pro dan kontra, sebab ada yang menilai hukuman itu terlalu rendah, tapi ada juga yang menilai hukuman itu sudah setimpal dengan  perbuatannya.
     
Ironisnya lagi, ada pula yang menilai hukumannya terlalu berat, kasihan dia.
     
"Jadi, ya sah- sah saja jika kita berpendapat demikian. Yang jelas, perempuan dan anak memang harus diayomi dan dilindungi, sebab perempuan dan anak memang rentan menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual,"ujarnya.
     
Untuk itu, apa yang harus kita lakukan ? Yah, harus peduli dan saling mengingatkan.

Ya, sebagai contoh yang lain. Dulu, kalau ada anak memanjat pohon, kita pasti langsung menegur dan mengingatkannya. 
     
"Hey, awas ya, hati- hati. Nanti jatuh, ayo turun," begitu ujarnya.
     
Padahal, itu bukan anak kita. Ya, tapi begitulah pedulinya kita
     
"Nah, sekarang tidak. Kebanyakan kira diam dan tidak peduli. Pertama, karena itu bukan anak kita dan yang kedua karena ada juga orangtua yang tidak terima anaknya ditegur," ujarnya.
     
Contoh yang lain, tambahnya, di jam sekolah banyak anak- anak bermain game di warnet. Nah, beranikah kita menegurnya, termasuk menegur orang yang punya warnet itu ?

Bahaya HP
Sementara itu, yang tidak kalah menariknya, Pengacara Desa, M. Mas'ud.MZ,SH, MH menegaskan pula, saat ini HP memiliki dwifungsi. Karena itu, berhati- hatilah, sebab menurut data yang ada, banyak pasangan suami- istri yang cekcok dan selingkuh karena HP. 

M.Mas'ud alias Dimas, Pengacara Desa Gohor Lama.

Ironisnya lagi, banyak pula yang akhirnya bercerai karena Perselingkuhan itu.
      
"Itulah bahayanya HP, Jadi, ya berhati- hatilah," ujarnya seraya memaparkan tentang data dan fakta yang ada terkait dengan kasus- kasus perselingkuhan dan perceraian yang terjadi itu.
     
"Ya, menurut data dari Pengadilan Agama Stabat, 70 % perceraian yang terjadi adalah karena perselingkuhan. Lalu, untuk tahun ini saja sampai bulan yang lalu, sudah bergulir 2.300 kasus perceraian. Itu untuk tahun ini saja, bagaimana dengan tahun- tahun sebelumnya. Lalu, bagaimana pula dengan tahun- tahun yang akan datang ?" ujarnya seraya bertanya.
     
Jadi, apa yang harus kita lakukan ? Yah jauhilah perselingkuhan.   
     
Jadi, kalau ada masalah dengan istri/ suami, ya dibahaslah dengan baik- baik dan  diselesaikanlah dengan lemah- lembut.
     
" Ya, biar rumah tangga kita tetap awet dan terjaga," ujarnya sambil tersenyum dan dengan gaya yang simpatik.(BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini