Kecewa : Postingan Ricky di Facebook mendapat banyak tanggapan dan komentar dari para netizen |
Langkat, Metrokampung.com
Ricky Amsal, warga Kelurahan Dendang, Stabat yang notabene pelanggan PDAM Tirta Wampu mengaku kecewa, karena air PDAM di rumahnya selalu menguning dan bau. Akibatnya, bukan saja tak bisa digunakan untuk mandi dan memasak, tapi Ricky bersama istri dan anak- anaknya pun mengalami gatal- gatal.
"Ya, manalah bisa kami mandi bang, gatal- gatal semua badan kami, apalagi untuk nasak," ujar ayah dua anak itu kepada Metrokampung, melalui percakapan WatchsApp, Sabtu (18/12/2021).
Nah, kekecewaan itupun diposting Ricky di facebook, sehingga 'ramailah' di media sosial. Banyak netizen yang memberikan tanggapan dan komentarnya.
Nah, kekecewaan itupun diposting Ricky di facebook, sehingga 'ramailah' di media sosial. Banyak netizen yang memberikan tanggapan dan komentarnya.
Ya, ada yang minta agar bersabar, ada pula yang ikut menghujat PDAM Tirta Wampu. Selain itu, ada pula yang ikut kecewa, karena air di rumahnya juga begitu, sering kotor, jorok dan berbau tak sedap.
"Ya, aku sudah sering dan bolak- balik datang, bang ke kantor PDAM itu. Karena sudah bolak- balik, ya datanglah orang itu memang ke rumahku. Tapi, kalau di rumahku saja yang katanya bermasalah, ya gak jugalah, bang. Ya, tengok sajalah di facebook itu, banyak juga kok yang komen, termasuk yang mengakui kalau di rumahnya airnyapun juga begitu," ujar Ricky.
Hanya saja, dia pun menambahkan, di zaman sekarang ini sudah malas orang ribut- ribut. Makanya, banyak yang diam, karena gak mau ribut.
Paling- paling kalau pun protes, ya di media sosiallah ributnya.
Nah, Direktur PDAM Tirta Wampu, Herman Sukendar Harahap ketika dikonfirmasi, membenarkan hal itu. Namun anehnya, katanya, gangguan seperti itu hanya terjadi di rumahnya (rumah si Ricky itu). Bahkan, selalu berulang- ulang.
"Kami juga heran, di rumahnya saja yang seperti itu. Anggota juga sudah pernah kami turunkan, tapi kembali berulang- ulang," ujarnya.
Ya sudah, tidak apa-apa, tambahnya, nanti coba dicek lagi. Kalau perlu, ta Herman pun menegaskan, akan membersihkan dan mengganti semua pipa yang ada di rumahnya.
FKP Mana, Kok Diam Saja?
Sementara itu, pengamat sosial, hukum, politik dan pembangunan, M. Yunus (50) menilai, pelanggan ya pantas mengeluh dan kecewa, sebab kalau pelayanannya buruk, ya pelanggan pasti kecewa.
Karena itu, PDAM tidak boleh marah kalau dikritik, tapi harus bergerak cepat untuk segera mengatasi masalah yang timbul.
Bahkan selain itu, dia pun menambahkan, FKP-nya harus peduli dan jangan diam saja, karena FKP (Forum Komunikasi Pelanggan) adalah tempat atau wadah para pelanggan untuk mengadu.
"Nah, yang jadi pertanyaannya sekarang ini, FKP-nya mana ? Kenapa kok sekarang ini FKP PDAM Tirta Wampu diam dan tenggelam. Apakah sudah dibubarkan FKPnya itu ?" ujarnya sambil bertanya. (BD/mk)