Kantor Desa Simempar yang berada di desa lain. |
Gunung Meriah, metrokampung.com
Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Simempar Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang telah terbentuk.
Sekretaris Desa (Sekdes) Simempar, Tarsim Tarigan ditunjuk sebagai Ketua P2KD dan Sekretarisnya Josua Perangin angin Kasi Pemerintahan di kantor desa.
Tarsim Tarigan mengaku dirinya belum mengetahui berapa jumlah bakal calon kades yang akan maju pada pemilihan kepala desa (Pilkades) pada Maret 2022 mendatang.
"Belum tau lih siapa saja dan berapa orang yang maju jadi calon kades,"jelasnya melalui WhatsApp, Minggu (19/12/21).
Namun Tarsim tidak membantah jika kades Incumbent, Wari Tarigan yang merupakan sepupunya akan maju untuk periode selanjutnya.
Sejumlah warga di sana menduga ditunjuknya Sekdes sebagai Ketua P2KD besar kemungkinan untuk memuluskan Wari Tarigan menjadi kades 3 priode ada Pilkades mendatang.
"Mereka (Sekdes dan Kades) sepupunya. Ayah mereka abang adik,"tutur Tarigan, salah seorang warga.
Karenanya, warga pun mewaspadai politik uang ada Pilkades di tempat mereka
"Bisa jadi uang akan ikut berbicara sebelum pemilihan nanti. Karena bagaimana pun kita menduga kades Incumbent akan berusaha matian-matian agar dirinya terpilih kembali untuk ketiga kalinya guna mengamankan dugaan berbagai penyelewengan di desa kami,"tambah warga lainnya.
Pada periode sebelumnya, sambung warga, Wari Tarigan bersaing dengan orang tuanya sendiri yakni Josep Tarigan.
"Karena gak boleh calon tunggal, makanya dibuatlah bapaknya jadi kandidat calon kades. Artinya rival ecek-ecek,"ungkap warga.
Disebutkan mereka, jumlah pemilih calon kades di desa mereka tidak sebanyak dengan desa lain di Kabupaten Deli Serdang.
"Kami hanya 38 KK, satu dusun dengan 5 anggota BPD. Jadi gampang kali kalau main duit,"bilang warga blak-blakan.
Diberitakan, Desa Simempar pernah berjuluk desa siluman. Mengingat warga desanya tidak tinggal di desa tersebut melainkan menetap di desa tetangganya, Desa Gunung Paribuan.
Kantor Desa Simempar juga berada di Desa Gunung Meriah, begitu juga kades, sekdes dan perangkat desa lainnya tidak tinggal di Simempar.
Anggaran desa banyak dihabiskan untuk penggajian perangkat desa, BPD, dan kegiatan pos yandu yang menghabiskan ratusan juta setiap tahunnya.
Sementara kantor desa sesekali dibuka. Sehingga para perangkatnya kesehariannya pergi ke ladang.
Punbegitu, setiap bulan mereka mendapat honor meski tidak masuk kantor. Salah seorang anggota BPD merupakan anak kepala desa.
Bantuan bahan bangunan rumah warga miskin dari Pemkab Deli Serdang juga diberikan kepada kerabat kades termasuk orang tuanya.
Bahkan rumah warga yang dibangun dari dana desa salah satunya diterima oknum ASN yang bertugas sebagai penjaga sekolah.
Rumah pohon di objek wisata Pohon Damai berbiaya Rp 70 an juta yang bersumber dari dana desa dibiarkan lapuk menunggu ambruk. Serupa dengan bangunan tower WiFi senilai pquluhan juta dari dana desa yang sejatinya dapat digunakan juga tidak berfungsi bertahun lamanya.
Selain diletaknya jauh dari pemukiman warga juga tidak adanya aliran listrik PLN ke tempat itu.
Dugaan penyelewengan di Desa Simempar telah dilapor warga maupun LSM ke Inspektorat maupun Polres Deli Serdang.
"Udahlah lih Kam yg tau itu,"jawab
Kades Simempar, Wari Tarigan melalui mesegger.(dra/m)
Kades Simempar, Wari Tarigan melalui mesegger.(dra/m)