ilustrasi |
Suatu ketika Ina pernah ditipu oleh pria kenalan baru. Kala ini Ina dijanjikan kerjaan di Bandara Kualanamu.
Ceritanya, tanpa sepengetahuan pria kumpul kebonya, Ina kenalan dengan pria lain. Sang pria yang merupakan kenalan baru Ina berlagak bisa memasukan Ina bekerja di bandara. Ina mengangguk karena saat itu ia sangat butuh pekerjaan setamat kuliah.
Mereka pun berjanji untuk ketemuan. Ngakunya, setelah ketemuan mereka lanjut boncengan naik kreta menuju bandara.
Setiba di daerah Tanjung Morawa persisnya tak jauh dari markas Brimob, Ina dan pria kenalan barunya singgah di salah salon yang ada di sana.
Ina bermaksud mempercantik diri biar menarik saat diinterviev. Sebab ketika itu rambutnya acak-acakan kena angin selama perjalanan dari Medan menuju Tanjung Morawa.
Ternyata, untung tidak dapat diraih, rugi tak bisa ditolak. Saat Ina dipermak ternyata pria kenalan barunya mencari kesempatan.
Tanpa sepengetahuan Ina, ia membawa kabur laptop Ina berikut dengan uang serta surat penting lainnya.
Usai di salon Ina kelabakan. Karena teman pria barunya sudah tak nampak batang hidungnya lagi. Sementara sepeser pun Ina gak punya duit. Karena dompetnya ikut dilarikan pria yang memboncengnya dari Medan.
Puluhan kali Ina coba menghubungi hape teman kumpul kebonya, namun tidak diangkat karena masih tidur. Sebab hari masih pagi saat kejadian itu.
Begitu hape diangkat, Ina memelas minta dijemput di tempatnya nyalon. Ina mengaku dirinya ketipu dan semua barangnya ikut dibawa kabur sama pria kenalan barunya.
Setelah membayar upah salonnya, Ina kemudian diantar pulang ke kosnya naik mobil teman kumpul kebonya.
Di dalam perjalanan mereka diam-diaman. Perasaan Ina campur aduk. Malu iya juga.
Sementara sang pria merasa ditokohi Ina karena pergi gak bilang-bilang. Apalagi sama seorang pria.
Sementara sang pria merasa ditokohi Ina karena pergi gak bilang-bilang. Apalagi sama seorang pria.
Rencananya setiba di kos Ina mereka akan bergelut di tempat tidur. Ternyata rencana mereka meleset. Sebab mamak Ina datang dari kampung dan singgah di kosan Ina.
Apa reaksi orang tua Ina begitu tau anak perempuannya yang sudah tidak gadis itu tertipu. Ikuti kelanjutan cerita ini.
Nama Ina sengaja disamarkan biar suaminya tidak terlalu malu dengan kelakuan istrinya sebelum dinikahi.
Ina merupakan perempuan perantau dari salah satu desa berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Dia menamatkan kuliahnya di salah satu kampus swasta di Medan. Di kampungnya, orang tua Ina tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan rumah dari Pemkab Deli Serdang. (*/bersambung)