 |
| Beri Keterangan ：Cipto saat bincang- bincang dan memberikan keterangan kepada rekan- rekan wartawan. |
Langkat, Metrokampung.com
Ada- ada saja memang tingkah polah para anggota dewan. Ada yang yakin dan ngotot mau duduk lagi, karena jadi anggota dewan itu memang enak.
Namun, ada juga yang bosan, karena sudah beberapa kali terpilih jadi anggota dewan.
Ya, seperti Su aliias Cipto, anggota DPRD Langkat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Entah karena bosan jadi anggota dewan, sebab sudah beberapa kali dia terpilih sebagai anggota dewan, dia pun berniat mau mundur.
Hanya saja, caranya yang sedikit berbeeda dan unik. Ya, dia berupaya untuk tidak rugi, sehingga dia pun mencoba untuk menawarkan jabatannya Kepada kader PPP yang lain.
Ya, seperti informasi yang diterima Metrokampung dari salah seorang kader partai berlambang ka'bah tersebut, beberapa waktu yang lalu, supaya tidak rugi, dia pun mencoba untuk menawarkan jabatannya tersebut kepada rekannya, Mas'ud. Maksudnya, dia bersedia mundur dan Mas'ud bisa menggantikannya, tapi Mas'ud harus membayar uang ganti rugi kepadanya.
Ya, hitung-hitung karena dia masih ada tunggakan hutang di bank. Jadi, uang itu sebagian bisa digunakan untuk menutupi hutangnya tersebut.
Waduhhh, bagaimana ini bisa terjadi ya ? Apalagi, demi untuk memuluskan niatnya tersebut, dia bersedia untuk berbuat buruk.
Ya, misalnya dengan sengaja bermain judi, sehingga ditegur partai dan pada akhirnya akan dikenakan sanksi dan langsung diganti (di-PAW).
Yahh, lucu juga ya. Kok ada ada anggota dewan yang sengaja berbuat salah agar direcall. Kalau benar begitu ceritanya, seharusnya pimpinan partai itu, baik yang berada di tingkat kabupaten maupun di tingkat propinsi dan pusat, langsung bersikap tegas.
Artinya, tunggu apa lagi ? Ya, proses saja terus, jangan lagi dibiar- biarkan. Namanya juga mau mundur, untuk apa ditahan- tahan.
Nah, lucunya saat dikonfirmasi di kantor fraksi KPK di DPRD Langkat, di Stabat, Rabu (31/1/2021), Cipto tidak mengelak. Bahkan katanya, dia memang sengaja main judi.
Bahkan, dia pun mengaku dia sendiri yang meminta kawannya untuk memotonya. Lalu, foto itu pun dikirimkannya ke Mas'ud agar dipersoalkan, sehingga dia pun ditegur dan di-PAW.
“Sayangnya, masalah itu ternyata kurang direspon, bang sama DPP PPP. Makanya, aku tetap duduk,“ ujar Cipto.
Hanya saja Cipto kembali menegaskan, Masud kembali memaksa. Itulah yang membuat Cipto bingung.
Hal yang sama disampaikan Cipto juga kepada rekan- rekan wartawan yang lain. Dari sini jelas terlihat bagaimana Cipto yang berbuat, tapi orang lain yang ikut diseret- seret.(Sr/BD/mk)
