Kawasan kos-kosan Ina. |
Meski perbuatan yang barusan dilakukannya salah, namun Ina tenang-tenang saja dan tidak ada rasa penyesalan di raut wajahnya.
Tetap santai dan rebahan di rusbang rumah itu.
"Besok kam lunasi pembayarannya yah,"bilangnya penuh harap. Ina pun kemudian menyarankan pacarnya pulang dari tempat itu.
Jarum jam telah menunjukan pukul 2 dini hari lewat. Akhirnya pacar Ina pamit pulang dan berjanji besok datang lebih awal.
Sebelum di tinggal pulang, Ina minta dibelikan makanan ringan biar ada yang dikunyah-kunyahnya.
Sebelum di tinggal pulang, Ina minta dibelikan makanan ringan biar ada yang dikunyah-kunyahnya.
Iapun minta dituntun ke kamar mandi karena katanya mau pipis. Dengan penuh iba Ina dituntun perlahan menuju kamar mandi yang berada di luar kamar.
Ina tertatih sesekali meringis kesakitan. Katanya perih di bagian selangkanganya. Ina bilang tadi kemaluannya dikorek-korek pakek alat pengorek.
"Perih kali bang,"bilangnya. Ina pun mengaku sendirian naik angkot ke tempat bidan itu - karena saat itu belum ada gojek atau grab seperti sekarang ini.
Ina juga minta pacarnya membawa kain panjang dan pembalut jika datang besok.
"Beli la kain panjang beberapa biji bang. Karena kayaknya masih ada yang keluar dikit-dikit dari anu ku ini,"tambah Ina lagi.
Akhirnya pacar Ina pamit pulang. Dalam hatinya berkecamuk pikiran tak menentu.
"Orang yang buat awak bayar,"begitu dalam pikiran pacarnya.
Ina adalah nama samaran - biar suaminya tidak terlalu malu dengan kelakuan istrinya sebelum dinikahi yang kini telah berbadan dua. Dan barusan menggelar acara tujuh bulanan. Kehamilan Ina merupakan yang kedua. Hamil pertama sebelum Ina menikah dan bukan hasil perbuatannya dengan suaminya yang sekarang melainkan dengan pria lain.
Ina merupakan perempuan perantau dari salah satu desa berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Dia menamatkan kuliahnya di salah satu kampus swasta di Medan. Lokasi kampusnya tak jauh dari tempat Ina ngekos dengan mantan pacar pertamanya.
Di kampungnya, orang tua Ina tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan rumah dari Pemkab Deli Serdang. Pada 18 April 2022 mendatang, di kampung Ina akan menggelar pemilihan kepala desa. Keluarga Ina maju kembali sebagai kandidat calon kades untuk tiga periode. (*/bersambung)