Ancam Wartawan Saat Liputan Perambahan Hutan, LCG Dilaporkan

Editor: metrokampung.com

Dairi, Metrokampung.com
Seorang pria warga Desa Laksa inisial LCG Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dilapor ke Polres Dairi oleh Tumpal Purba, seorang wartawan yang bertugas di Dairi, Sabtu (18/2/2023). 

LCG dilapor atas kalimat bernada pengancaman yang dilakukannya pada Tumpal Purba Salah seorang  wartawan media online bertempat di rumah Kepala Desa (Kades) Laksa Marudut Maibang, Jumat (17/2/2023). 

Kepada rekan wartawan usai melapor ke Polres Dairi, Tumpal menuturkan, sesaat sebelum kejadian, ia bersama lima rekannya, melakukan pengecekan atas dugaan perambahan hutan di desa itu. 

Di salah satu lokasi, mereka menemukan banyak tumpukan kayu olahan mesin chainsaw, diduga hasil dari dalam kawasan hutan. 

Menindaklanjuti, mereka bermaksud mengonfirmasi temuan itu ke Kades Laksa. Karena kantor sudah tutup, mereka menemui kades dirumahnya. 


Tiba di rumah kades, mereka menemukan di situ sudah ada seseorang yang diketahui inisial AS, bersama LCG dan perangkat desa. Mereka sedang memotong daging anjing. 

Setahu bagaimana, LCG melontarkan kalimat bernada mengancam kepada Tumpal dan rekannya. 

"Ngapain takut. Laporkan aja ke polisi. Kemana saja laporkan. Kalau mau ditangkap polisi, biar saya ditangkap. Enak di penjara makan tidur dibiayai negara. Sudah, bawa aja anjing itu kesini biar kita potong. Kalau kurang nanti tambul itu, orang ini satu kita potong. Kalau mereka macam-macam, kita cegat di jembatan sana jalan mereka pulang. Disitu kita pukuli orang ini. Taik semua LSM dan wartawan ini," kata LCG ditirukan Tumpal.

Tidak berapa lama datang dua orang warga berinisial LCG dan MS.
LCG kemudian menanyakan ke AS ," Apa masalahmu Lae ?
Lalu AS menjawab, karena kayu yang ku olah itu jadi datang orang ini minta uang samaku.

Mendengar jawaban dari AS, Purba langsung merespon, "Siapa yang minta uang sama Lae ? Kan Lae yang minta tolong samaku supaya kegiatan Lae tidak diberitakan dan dilaporkan, sambil menawarkan uang minyak kami.
Lalu LCG langsung merespon ,"Silahkan Laporkan, aku tanggung jawab, wartawan tai semua ini gak usah takut lae. Kalau ada polisi datang, biar aku yang ditangkap, enaknya dipenjara sana, makan tidur ditanggung Negara," ujarnya.
"Tai semua wartawan, gak ada gunanya," ujarnya kembali.
Lalu Purba mengatakan kepada LCG untuk tidak berkata seperti itu, sontak LCG marah "Kenapa rupanya ? Tai semua wartawan,gak ada gunanya wartawan dan gak ada wartawan wartawannya samaku (dengan menaikkan nada suaranya)," terangnya sesuai kronologis.



Mendengar suara LCG kemudian sejumlah warga datang dan melihat suasana sudah mulai tidak kondusif, Purba memutuskan untuk kembali ke dalam rumah KADES.


Masih berada di pintu, Purba mendengar LCG menyuruh temannya," bawa anjing itu kesini, disini aja kita potong. Nanti kalau kurang orang ini kita ambil satu untuk dipotong.

Merasa sudah tidak aman lagi, Purba mengajak rekan-rekan untuk beranjak pergi meninggalkan rumah KADES dan membuat laporan ke pihak berwajib.


Situasi sempat memanas. Warga pun mulai berkerumun di lokasi itu. Mencegah hal yang tidak diinginkan, Tumpal bersama rekannya kemudian pergi. 

Selanjutnya, mereka melapor ke SPKT Polres Dairi. Laporan diterima dengan nomor STTLP/B/70/II/2023/SPKT/Polres Dairi/Polda Sumatera Utara.(tim/redaksi)
Share:
Komentar


Berita Terkini