![]() |
Pelaku AP saat gelar 20 adegan rekonstruksi kasus pembunuhan dan pencabulan yang dilakukannya atas korban SA di alun-alun terbuka Mapolresta Deli Serdang, Senin (27/2/23). |
Deli Serdang, metrokampung.com
Polresta Deli Serdang gelar rekonstruksi (reka ulang) pembunuhan dan pencabulan balita sebut saja SA alias Mawar (4) yang ditemukan membusuk dibelakang rumah Ghazali (41) warga Dusun I Desa Paya Gambar Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (21/2/2023) lalu, di aula terbuka Mapolresta Deli Serdang, Senin (27/2/23) pagi sekira pukul 10.00 Wib.
Rekonstruksi berjalan 20 adegan yang langsung diperagakan tersangka AP (17) itu, dipimpin Kasat Reskrim Kompol I Kadek Heri Cahyadi SIk, MH, dihadiri Wakasat Reskrim AKP Aleksander Piliang SH, Kapolsek Batang Kuis AKP Simon Pasaribu SH, Kanit Tindak Pidana Umum (Pidum) Iptu Riki Sitanggang SH, Kanit Reskrim Polsek Batang Kuis Iptu Rahmad Romadona Hutagaol SH dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Deli Serdang, Eva D Sitepu SH, MH.
Sebelum rekonstruksi dimulai, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol I Kadek Heri Cahyadi SIk, MH, mengatakan, rekonstruksi dilakukan guna mempercepat kepentingan penyidikan.
"Gelar rekonstruksi ini dilakukan guna mempercepat proses penyidikan. Karena pelaku dibawah umur maka beda perlakuannya dengan pelaku yang sudah dewasa.
Willi Suhanda (32) ayah kandung korban meminta pelaku dihukum mati. Meskipun usia pelaku masih dibawah umur namun perbuatannya sangat keji dan biadab.
IAyah korban sejak awal sudah curiga kepada pelaku, karena selain anaknya yang merupakan bungsu dari empat bersaudara itu sering bermain dihalaman rumah pelaku.
IAyah korban sejak awal sudah curiga kepada pelaku, karena selain anaknya yang merupakan bungsu dari empat bersaudara itu sering bermain dihalaman rumah pelaku.
Ibu korban sempat mendengar suara korban dari sekitar lokasi rumah pelaku yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.
Namun kecurigaan Willi Suhanda terhadap pelaku pada saat korban ditemukan disekitar rumahnya itu sepenuhnya dipercayakan Willi Suhanda kepada pihak kepolisian, yang akhirnya berhasil menangkap pelaku pada Rabu (22/2/2023).
"Orang tua pelaku sudah datang sekali kerumah untuk minta maaf atas perlakuan pelaku terhadap korban, kami masih berduka atas meninggalnya korban," sebut Willi Suhanda.
Sementara itu, sebelum dicabuli dan dibunuh, awalnya pelaku nonton bokep selama 30 menit dan nafsunya ingin berhubungan badan begitu tinggi. Lalu pelaku memanggil korban yang bermain didepan rumah pelaku. Selanjutnya korban dibawa ke kamar pelaku dilantai atas rumah pelaku. Korban dicekik hingga pingsan lalu dicabuli. Tak berapa lama korban siuman, pelaku mencekik korban lagi. Korban meronta dan melawan. Tapi tenaga pelaku lebih kuat. Akhirnya korban meninggal dunia dan pelaku mencabuli korban hingga pelaku mengalami klimaks.
Selanjutnya pelaku mengangkat korban dan membuangnya dari lobang kamar mandi sekaligus dapur rumah pelaku.
Pada Selasa (21/2/2023) pagi, Ghazali ayah pelaku mencium bau busuk dan bersama warga sekitar menemukan jasad korban yang membusuk. (Bobby Purba)