Guru Besar Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI) Parade Lee Tekankan: 'Jadilah Pendekar Kesatria'

Editor: metrokampung.com

Parmaksian, metrokampung.com
Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI) kembali gelar kenaikan sabuk, atraksi seni beladiri itu dilaksanakan di-Gedung Olah Raga Jonggi Manulus Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara Indonesia pada Sabtu hingga, Minggu (4_5/3/2023).

Pantauan wartawan di-lapangan, sekira enam ratusan (600) para pendekar muda menghadiri even bergengsi yang juga di-padati ribuan mata masyarakat  melihat langsung atraksi dari para Pendekar Muda Naga Sakti itu. 

Terlihat para pendekar Naga Sakti menggunakan seragam celana hitam dan baju kaos putih, lengkap pakai sepatu hitam dan kaos kaki putih serta memakai sabuk sebagai simbol tingkatan yang di-lilitkan dipinggang.

Lambang perguruan di-depan dan juga di-punggung serta ujung sabuk dengan simbol perguruan, untuk menambah wibawa murid yang telah mencapai jenjang tingkat enam, sabuk merah ke atas, memakai jubah sebagai simbol kematangan dan kemurnian jiwa. 

Jubah berwarna kuning yang dihiasi dengan lis merah yang mengandung arti kemuliaan seperti emas yang dibekali dengan keberanian. Sabuk juga teratur, tingkat 1 Sabuk Hijau, tingkat 2 Sabuk Biru, Tingkat 3 Sabuk Coklat, Tingkat 4 Sabuk Kuning, Tingkat 5 Sabuk Orange, Tingkat 6 Sabuk Merah, Tingkat 7 Sabuk Hitam, kemudian sabuk hitam bintang 1 hingga dengan bintang 7. "Penyandang sabuk tertinggi adalah Guru Besar yakni Sabuk Hitam Bintang Tujuh (7). 

Dihadapan wartawan, Parade Lee menekankan 'Jadilah Pendekar Kesatria' dengan semangat dan cita-cita membekali anak bangsa dengan beladiri yang baik, menjauhkan anak-anak muda dari kenakalan dan tindakan tak terpuji".

Untuk mengingatkan kembali, bahwa sejarah Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI), merupakan Perguruan Kungfu asal Cina, kemudian berkembang ke Asia Tenggara hingga ke Indonesia. Ada dua (2) nama maha besar pendiri Kungfu tersebut, Maha Guru Bruce Lee, mengembangkan Perguruan itu ke Eropa dan Maha Guru Brucee Liong, mengembangkan Perguruan itu ke Asia Tenggara.

Ditambahkan, pada tahun 1989 kita membangun perguruan itu mulai dari Porsea, Samosir, hingga di-sejumlah kabupaten di Sumatera Utara kemudian ke Pulau Jawa dan Jakarta sekitarnya.

Pada tahun 2013 para pendekar muda Naga Sakti mengembangkan sayap ke-berbagai wilayah di-Indonesia yang berhasil kita bina dan menyebar diberbagai daerah lainya dan membuka latihan di wilayah masing-masing.  
 
"Untuk mencapai hal ini tidaklah mudah, butuh waktu lama, diharapkan ke-tekunan kesabaran, kegigihan, semangat tinggi, disiplin dan kerja keras tentunya".

"Menciptakan generasi muda yang berkualitas, berbudi pekerti, rendah hati, berkarakter, tidak sombong, suka menolong orang lemah dan pada prinsipnya adalah berajaskan, ' Ilmu Padi' ,"kata Parade.

Digali dari berbagai sumber, Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI) bertumbuh berkembang dan menyebar keberbagai daerah di nusantara dengan proses yang sangat panjang, dengan di-awali latihan dipimpin langsung Parade Lee.  

Latihan terkonsentrasi secara bertahap sesuai dengan tingkat kesulitannya, menyusun kombinasi materi latihan secara teratur. Parade berhasil merancang kurikulum latihan selama setahun dengan membaginya menjadi dua semester kemudian ujian akhir naik tingkat.

Setiap tingkatan sabuk latihan dua jurus secara bersamaan, tangan kosong dan menggunakan senjata beladiri, tentu jurus-jurus yang dilatih harus diuji dengan pertarungan. latihan pernafasan diuji dengan mencoba kematanganya dengan pemecahan benda-benda keras seperti Batu Bata, Genteng, Riol, Balok Es dan lainya.(e/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini