Deliserdang, metrokampung.com
Pertemuan ratusan kepala sekolah Deli Serdang pada 1 Maret 2022 di Hotel Emerald Garden Medan menjadi perbincangan/sorotan publik di Deli Serdang sekitarnya dan telah dimuat di media online.
Kegiatan itu menjadi sorotan karena pada pertemuan itu Kadis Pendidikan Deli Serdang Yudi Hilmawan, S.E, M.M diduga mengarahkan agar kepala sekolah belanja buku kepada enam vendor yaitu IP,G, PM,GSE, INB, RDA dan bekerjasama dengan dr. Boyke Kabid BPBD Deli Serdang mantan kepala puskesmas yang diduga merupakan kerabatnya.
Sosok dr.Boyke disebut memiliki kedekatan dengan Kajari Deli Serdang Jabal Nur setelah adanya informasi dr.Boyke beberapa kali mengendarai mobil dinas Kajari Deli Serdang dan diduga mencatut nama Kajari Deli Serdang untuk bargaining /menekan pihak tertentu untuk proyek.
Dan menurut sumber dr.Boyke beberapa kali mendatangi Kejari Deli Serdang untuk bertemu dengan Jabal Nur. DPD Ormas Repelita Perwakilan Sumut pernah melakukan demo di Kejari Deli Serdang meminta Jabar Nur mundur dari jabatan nya kalau tidak melaporkan pencatut nama nya dan menuntut agar dr.Boyke diperiksa.
Menurut sumber, para kepala sekolah itu mau menghadiri pertemuan karena diduga inisiator pengundang nya Kadis Pendidikan Deli Serdang Yudi Hilmawan,S.E, M.M.
Undangan pertemuan itu dikirim ke group wa kordinator kecamatan dan selanjutnya diteruskan kepada kepala sekolah dengan bunyi membawa stempel.Di tempat terpisah sumber lain menjelaskan pertemuan 1 Maret 2022 itu dihadiri vendor buku dan menyodorkan form surat pesanan kepada para kepala sekolah untuk diisi dan pertemuan para kepala sekolah untuk membicarakan belanja kepada enam vendor itu lebih dari sekali.Humas Hotel Emerald Garden Bambang Famuji yang dikonfirmasi menjelaskan pertemuan 1 Maret 2022 itu pemesan nya adalah pihalk Dinas Pendidikan Deli Serdang dengan rincian 240 orang x Rp.150 ribu rupiah total Rp 36 juta untuk kegiatan pagi sampai siang hari.
Ternyata setelah di check ke bagian umum Dinas Pendidikan Deli Serdang , kegiatan pertemuan itu tidak tercatat sebagai kegiatan Dinas Pendidikan Deli Serdang serta sumber pembiayaan nya diduga tidak dari dinas tapi dari vendor. Itu yang biayai vendor bang, ujar seorang lelaki di ruang bagian umum kantor Dinas Pendidikan Deli Serdang yang mengaku bendahara kordinator di salah satu kecamatan.
"Pertemuan itu untuk sosialisasi buku vendor kepada kepala sekolah, saya ke sana untuk antar teman,"katanyanya.
Sumber informasi yang dihimpun menyebut dugaan keterlibatan korcam dalam pengarahan itu dimana para kepala sekolah/mewakili di wilayah korcam, bisa bersamaan bertemu dengan vendor disatu tempat dimana vendor dengan dibantu operator sekolah memasukkan pesanan sekolah kepada enam vendor ke SIPlah.
Kenapa para kepala sekolah/mewakili bisa bertemu disatu tempat untuk belanja di SIPlah, tentu kuat dugaan keterlibatan pengarahan korcam. Ada rekapitulasi jumlah dan besaran anggaran pesanan buku berikut persentasenya setiap sekolah di kecamatan kepada enam vendor, sehingga akan kelihatan Korcam mana yang tidak optimal membantu enam vendor relasi dr.Boyke dimana diduga ada tekanan agar sekolah belanja 20 % dari jumlah dana BOS yang diterima sekolah kepada enam vendor dengan dalih sesuai kebutuhan sekolah,kata sumber.
Sementara itu sumber lain menyebut dr.Boyke ada komunikasi dengan korcam baik melalui tatap muka maupun saluran telepon membicarakan soal pengadaan buku di sekolah dan ada juga sumber menyebut rekaman percakapan melalui saluran telepon diduga suara dr.Boyke melakukan penekanan kepada seorang korcam karena pesanan buku di wilayah kecamatan nya tidak sesuai target dengan menyinggung kasus dugaan korupsi sekolah di salah satu kecamatan dimana puluhan kepala sekolah nya dipanggil dan diperiksa oleh APH.
Dendi yang dikenal sebagai orang lapangan salah satu vendor ketika dikonfirmasi melalui telepon terkait dr.Boyke menjawab sudah empat bulan tidak bertemu dr.Boyke, ketika konfirmasi hendak dilanjutkan Dendi menjelaskan sudah tidak bekerja lagi diperusahaannya dan memutus pembicaraan.
Untuk tahun 2023 menurut salah satu korcam yang enggan disebut namanya upaya pengarahan kepada enam vendor itu masih berlangsung bahkan vendor lain disebut sudah mulai merapat kepada dr.Boyke agar diterima di gerbong nya supaya bukunya laku.
Sementara dr.Boyke dan Kadis Pendidikan Deli Serdang Yudy Hilmawan,S.E, M.M beberapa kali didatangi di kantor nya untuk konfirmasi, tidak berada di tempat ,di kontak melalui telepon tidak diangkat di konfirmasi melalui wa juga tidak direspon,sedangkan Kajari Deli Serdang Jabal Nur dikonfirmasi melalui pesan wa juga tidak membalas.
Kosmaida Samosir Korcam Percut Sei Tuan mantan Korcam Patumbak yang menurut sumber menjabat bendahara pengurus korcam Deli Serdang dan akan selalu dilibatkan jika ada undangan atau pertemuan terkait korcam, dimana diduga ikut mengarahkan dan persentase pesanan buku kepada enam vendor di kecamatan nya tinggi.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan wa juga tidak merespon.Yusnaldi Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang yang dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait pertemuan 1 Maret itu di bulan ramadhan menjelaskan wajar vendor untuk menawarkan produk nya tetapi ketika disinggung apakah dibenarkan pertemuan dibiayai vendor, Yusnaldi berkilah sudah jam sholat dan meminta dilanjutkan di lain waktu,namun beberapa hari setelahnya.
Ketika di kontak dan di wa Yusnaldi tidak respon.
Sementara itu seorang aktifis anti rasuah mengungkapkan dalam waktu dekat ini akan melaporkan pengadaan buku di sekolah Deli Serdang yang diduga diarahkan itu karena dinilai ada unsur dugaan korupsi.Hingga berita ini dikirim, konfirmasi kepada enam vendor belum dilakukan konfirmasi.(simon/mk)