KETUA DPD JPKP : PATUT DI DUGA ADA PERSEKONGKOLAN ATAS HILANGNYA UANG NASABAH BRI DARI REKENING

Editor: metrokampung.com
Atinila Zalukhu, Nasabah BRI Unit Lotu -Korban uangnya Raib dari Rekening

NIAS UTARA-METROKAMPUNG.COM
Nasabah BRI Unit Lotu - Nias Utara atas nama Atinila Zalukhu mengalami duka yang kedua, dimna setelah suaminya meninggal dia juga telah kehilangan uang di kas BRI unit Lotu sebesar 808 juta rupiah.

Saat ditemui wartawan metrokampung.com  Atilina Zalukhu (korban)menjelaskan bahwa pada saat kartu ATM saya masukkan di mesin ATM BRI Unit Lotu tanggal 21/03/2018 itu sekitar jam 10 pagi, tidak terbaca alias transakti tidak berhasil,langsung saya tanyakan kepada petugas Bank BRI yang ada disana, selanjutnya mereka mengatakan kalau kartu ATM saya sudah rusak atau terblokir.

Akhirnya saya melaporkan Ke Bank dan diganti dengan yang baru,dengan persyaratan menunjukkan KTP dan fotocopinya hal itu sudah saya lakukan.

Lanjut korban, Setelah selesai saya langsung coba menarik uang di ATM sebesar Rp 5 juta ternyata transaksi berhasil (sukses) kemudian transfer uang ke nomor rekening saudara saya  sebesar Rp 20 juta,"kata korban.

Kepala BRI unit Lotu
Ditambahkannya, Esok harinya saya kembali melakukan penarikan lagi di ATM Pasar Lahewa, tetapi ATM  kembali tidak terbaca. Sayapun kembali mendatangi BRI Lotu. Saat dicek, sisa tabungan yang sebelumnya Rp 808 juta sudah raib.

Menurut keterangan petugas BRI kepada korban, penarikan dilakukan oleh yang bersangkutan sesuai identitas yang sama kemarin sekitar jam 14.36 sebesar 200 juta Cash dan tadi pagi 608 juta Cash juga lalu saya mengatakan kalau saya tdk pernah melakukan penarikan sebesar itu apalagi menggunakan buku tabungan, "ucap atinila zalukhu

Pimpinan BRI Unit lotu mengatakan saat ditemui wartawan bahwa uang tersebut ditarik atas nama Atinila zalukhu menggunakan buku tabungan baru, karena buku tabungannya sudah tercecer bersama ATM dan KTPnya. Disini sudah ada surat keterangan kehilangan dari kepolisian dan surat keterangan kependudukan dari dinas kependudukan makanya bukunya diganti dan dengan sendirinya buku lama tidak berlaku dan seluruh isi tabungannya dipindahkan ke yang baru dan setelah itu dilakukan penarikan cash oleh yang bersangkutan juga besok harinya.

Masalah ini telah dilaporkan oleh korban ke polres nias untuk ditindaklanjuti.

Ketika wartawan metrokampung berbincang dengan Ketua DPD JPKP Nias Utara mengatakan "Masalah ini patut diduga adanya kerjasama antara pelaku dan pihak BRI karena dari kronologi kejadiannya seperti itu,ujar si'ucok hulu.

Ditambahkan si'ucok hulu, Jam 11:00 wib itu korban ganti ATM dan tentunya diminta KTP sehingga bisa diganti dan melakukan transaksi, selanjutnya sekitar  jam 14:00 wib menggunakan buku dengan dalih pake surat keterangan lalu pihak BRI menyetujui hal itu, nah disini kita pastikan adanya kerjasama dalam penipuan, masa dalam tempo tiga (3) jam Surat keterangan bisa diurus secepat itu dan tidak mungkin pihak BRI tidak curiga dengan modus itu.

Tadi pake KTP sekarang Pake Surat Keterangan ditambah surat keterangan hilang kan tidak masuk akal, lalu menyetujui begitu saja terus besoknya lagi melakukan penarikan dengan jumlah besar. Yang jelas itu patut diduga dan kita curiga ada kerjasama "tidak usah basa basi, biarlah pihak penegak hukum menelusurinya" pungkas Si'ucok Hulu.

Ditambahkannya, Menurut saya itu ada kerjasama antara Pelaku dan pihak BRI dan ini juga sudah pernah terjadi di BRI unit Alasa yaitu hilangnya uang negara di rekening desa Hilinaa kec.alasa talumuzoi sebesar 100 juta lebih dengan modus surat keterangan hilang, "Lama kelamaan BRI akan hilang kepercayaan mayarakat, dan dianggap tidak nyaman nabung di Bank," kata ketua DPD JPKP  mengakhiri pembicaraan.

Sampai berita ini diturunkan maka pihak Kepolisian Resort Nias sedang memanggil kepala BRI unit lotu untuk dimintai keterangan.(Cok/Ton's)
Share:
Komentar


Berita Terkini