![]() |
Salahsatu jalan yang berada di Daerah Rantau Prapat. |
RANTAU - METROKAMPUNG.COM
Sejumlah warga Rantau Prapat resah dengan modus kejahatan pemerasan di jalan. Pelaku memberhentikan korbannya saat berada di jalan, berpura-pura sebagai keluarga korban tabrakan dan meminta sejumlah uang.
Hal tersebut seperti di ungkapkan Asen warga Rantau Prapat, Rabu (11/4). Dia menceritakan kejadian yang dialami temannya, saat itu, Selasa (10/4) malam, korban melintas di Jalan A. Yani, Kecamatan Rantau Selatan, dengan mengendarai sepeda motor. Kemudian korban di pepet enam orang dengan mengendarai tiga sepeda motor.
Setelah di korban paksa berhenti, tepatnya di sekitaran Brastagi Supermarket, pelaku mengaku sebagai keluarga korban tabrakan, dan menuduhkan kepada korban sebagai pelaku tabrak lari.
"Modusnya dia pura-pura sebagai keluarga korban tabrak lari, padahal tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Kemudian korban di paksa berhenti di pinggir jalan," terang Asen di Rantau Prapat.
Pelaku menuntut teman saya itu untuk memberi sejumlah uang sebagai biaya pengobatan.
"Tidak mau ribut-ribut akhirnya teman saya itu memberikan sejumlah uang kepada pelaku sebagai biaya ke dokter keluarga nya. Setelah di kasih, mereka pergi," imbuhnya.
Menurut Asen, modus kejahatan di jalanan terus berkembang dan kali ini triknya sebagai keluarga korban tabrakan.
"Kami berharap, pihak kepolisian Labuhanbatu, agar terus meningkatkan keamanan khususnya di jalanan. Karena modus kejahatan sekarang terus berkembang terutama di jalan raya," ujarnya.
Senada, seperti diungkapkan Tomy warga Rantau Prapat lainnya. Dirinya mengatakan hal yang sama di alami anaknya.
"Sekitar dua hari yang lalu, anak saya melintas di jalan Gatot Subroto, Kecamatan Rantau Utara, saat itu malam hari. Saat di jalan, anak saya yang mengendarai sepeda motor, di pepet oleh enam orang dengan mengendarai tiga sepeda motor. Mereka memaksa anak saya berhenti, pelaku sambil mengatakan kau menabrak adikku, berhenti kau dulu," ujarnya Tomy menirukan cerita anaknya.
Beruntung, anak saya yang berboncengan dengan temannya, teriak meminta tolong kepada warga sekitar, membuat ke enam pelaku akhirnya pergi meninggalkan anak saya.
"Anak saya teriak minta tolong kepada warga sekitar, beruntung saat itu abang-abang becak masih ada yang mangkal di simpang daerah tersebut. Mendengar teriakan pelaku pergi meninggalkan mereka," sambungnya.
Tomy menambahkan, hal tersebut bisa menjadi pelajaran buat keluarga kami agar selalu waspada terhadap kejahatan dengan modus seperti ini.
"Ini merupakan pelajaran agar kita selalu waspada terhadap tindak kejahatan terutama di jalan raya," pungkas warga tionghoa ini.
Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang melalui Kasat Reskrim AKP Teuku Fhatir saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menganjurkan agar korban segera membuat pengaduan ke kantor polisi terdekat.
"Kami menyarankan agar korban membuat laporan di Polres atau Polsek terdekat, agar pihak kepolisian segera menindak lanjuti modus kejahatan tersebut. Kalau korban tidak melapor, bagaimana pihak kepolisian menindaklanjutinya," katanya melalui seluler. (sw/simon)