MEDAN – METROKAMPUNG.COM
Dibantu
Relawan Pasangan Calon Kepala Daerah Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan
Sihar Sitorus, Keluarga Aksioma Waruwu TKI Asal Jepang yang meninggal di
Jepang, dan belum bisa dikembalikan ke Indonesia karena kekurangan dana mengadu
ke Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus.
Sihar
Sitorus usai mendengar kronologi singkat dari relawan, langsung menelpon abang
kandung Aksioma Waruwu, Sejatera Waruwu.
Sihar
Sitorus pun mendengar cerita Sejahtera Waruwu yang sangat kehilangan atas adek
kandungnya, dan semakin terpukul batinnya karena jenazah adeknya tidak kunjung
bisa kembali ke Indonesia karena ketiadaan dana.
Usai
memberi kata penghiburan kepada Sejahtera Warewu dan segenap keluarga, Sihar
Sitorus pun menghubungi Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasona Laoly
untuk membantu dari segi administrasinya.
Sihar
menyampaikan bahwa ada persoalan TKI Indonesia yang belum bisa kembali ke
Indonesia, ketika meninggal di Jepang karena kekurangan dana.
"Bang
Laoly saya ada laporan ini, ada TKI kita dari Nias yang meninggal di Jepang.
Belum bisa pulang. Mohon perhatianya bang," ujar Sihar Sitorus melalui
sambungan telepon di depan relawan Djarot-Sihar yang menyampaikan informasi
adanya TKI yang meninggal tersebut.
Yasonna
Laoly pun mengutarakan segera berkoordinasi dengan KBRI di Tokyo, dan akan
meminta KBRI Tokyo segera membantu pemulangan jenazah Aksioma Waruwu baik dari
administrasi dan juga pembiayaan.
"Saya
ada dengar memang, belum selesai yah urusannya. Segera saya telpon lagi orang
KBRI di Tokyo, biar segera dipulangkan. Nanti kita berkoodinasi lagi
yang," ujar Laoly dari seberang yang terdengar dari speaker handphone
Sihar Sitorus.
Usai
menelpon Yasonna, Sihar Sitorus mengutarakan bahwa untuk kasus yang menimpa
Aksioma Waruwu kerap terjadi, dan sudah menjadi tugas pemerintah untuk
memastikan hal tersebut tidak terjadi.
"Kasus
kemanusiaan seperti ini harus mendapat respons yang cepat, disaat kejadian
seperti ini, tidak ada keluarga, pemerintah harusnya yang hadir jadi
keluarga," ujar Sihar Sitorus.
Sihar
Sitorus pun menuturkan bahwa Djarot Sihar yang akan melakukan reformasi
birokrasi dengan menjadikan semua urusan di Sumatera Utara mudah dan transparan
akan bisa mengurangi kejadian serupa.
Kabar
meninggalnya Aksiwona Waruwu sudah tersebar di media sosial yang diposting oleh
kakak kandungnya Sejahtera Waruwu.
Sejahtera
Waruwu saat dihubungi Tribun Medan mengutarakan bahwa adeknya baru
dia tahu meninggal Senin lalu dari warga negara Indonesia yang tinggal di
Jepang.
Saat
itu Sejahtera mendapat kabar adeknya sakit dan masuk rumah sakit dalam keadaan
koma di Jepang. Kemudian sehari kemudian Aksiwona pun meninggal.
"Kami
tahu awalnya masih koma. Kemudian Senin lalu sudah meningal dunia. Sekarang
terkendala biaya kami memulangkan adek kami itu. Kami kebingungan, karena kami
mau adek kami itu kembali ke Nias. Supaya bisa kami makamkan dengan baik,"
ujar Sejahtera Waruwu melalui sambungan telepon, Sabtu (7/4/2018).
Kata
Sejahtera sejauh ini mereka sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI).
Namun KBRI tidak bisa memberikan bantuan maksimal, karena adiknya menggunakan visa wisata, bukan visa kerja.
"Kata
KBRI adik saya pakai visa wisata, bukan visa untuk kerja. Jadi sulit
dipulangkan adik saya. Biayanya juga besar untuk mengembalikan adik saya. KBRI
juga sudah membuat aksi pengumpulan dana, namun masih kurang Rp 50 juta lagi,
makanya kami pusing ini, dari keluarga ada 30 juta, yang dua puluh juta lagi
dari mana lah ini," ujarnya.
Lanjut
Sejahtera, adeknya ini dulu memamg berulang kali mencoba untuk menjadi TKI di Jepang dengan
mendaftar ke penyalur tenaga kerja, dan sudah mengikuti berbagai pelatihan,
namun dia tetap tidak punya kesempatan untuk bekerja ke jepang, hingga akhirnya
mengambil jalan pintas menggunakan visa wisata ke Jepang untuk
bekerja.
"Dia
bisa bahasa Jepang.
Tapi tetap gak lulus terus jadi TKI yang pakai visa kerja.
Makanya dia pakai visa wisata. Tahulah susah kali mau jadi TKI tanpa ada uang
dulu, dia kerja di Jepang di pabrik yang buat baut sepeda motor dan
mobil," ujarnya.
Ia
mengutarakan saat ini sudah berkoordinasi dengan relawan Djarot Saiful
Hidayat-Sihar Sitorus, untuk membantu proses pemulangan Aksiwona Waruwu.
"Siapa pun yang
bisa membantu kami, tolonglah. Biar bisa pulang adik kami," ujarnya.(*)